Reporter: Venny Suryanto | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi menyatakan, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) siap mendukung pembukaan travel bubble antara Batam dan Bintan, dengan Singapura.
Adapun Kemenhub telah menerbitkan Surat Edaran Nomor 8 Tahun 2022 tentang Petunjuk Pelaksanaan Perjalanan Transportasi Laut Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura Dalam Masa Pandemi Covid-19 pada Senin (24/1) dan telah berlaku efektif mulai kemarin.
SE Kemenhub tersebut merujuk pada terbitnya SE Satgas Covid-19 Nomor 3 Tahun 2022 tentang Protokol Kesehatan Pelaku Perjalanan Luar Negeri Mekanisme Travel Bubble di Kawasan Batam, Bintan, dengan Singapura Dalam Masa Pandemi Covid-19.
Baca Juga: Hotel Sahid Jaya (SHID) optimistis pendapatan melonjak 55% di tahun ini
Menanggapi hal itu, Wakil Direktur Utama PT Hotel Sahid Jaya International Tbk (SHID) Ratri Sryantoro Wakeling menyambut baik adanya pembukaan perbatasan antar negara dalam mendorong pariwisata di Indonesia. Hal ini lantaran perseroan memiliki satu hotel yang beroperasi di Batam yakni Sahid Batam Center Hotels and Convention.
“Kami telah menantikan adanya pembukaan pembatasan antara negara agar mengundang kembali turis mancanegara untuk berwisata di Indonesia, baik melalui utilisasi travel bubble atau mekanisme sejenisnya,” ujar Ratri kepada Kontan.co.id, Rabu (26/1).
Dengan demikian, perseroan berharap semua kebijakan yang diterapkan telah dipersiapkan secara matang dan diberlakukan secara konsisten, dengan considering semua stakeholder yang terlibat.
Dia menambahkan, melalui kebijakan travel bubble ini, pihaknya optimis kondisi perhotelan akan semakin membaik, di tambah lagi tingkat pendistribusian vaksinasi Covid-19 juga semakin masif.
Baca Juga: Travel Bubble Indonesia dan Singapura Resmi Dibuka
“Kami perkirakan kunjungan turis mancanegara akan masuk secara kuat dalam 2 hingga 3 tahun ke depan,” tambahnya.
Di samping itu, SHID juga optimis kenaikan occupancy di tahun 2022 akan naik hingga 40% dengan asumsi pergerakan Covid-19 menjadi endemic dan keleluasaan mobiltas yang semakin membaik.
Sebagai informasi, di sepanjang tahun 2021 perseroan mencatat okupansi hotel meningkat 36% dibandingkan dengan tahun sebelumnya.