kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45903,33   4,58   0.51%
  • EMAS1.318.000 -0,68%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

HPM siapkan green teknologi murah bagi Indonesia


Kamis, 05 Desember 2013 / 13:00 WIB
HPM siapkan green teknologi murah bagi Indonesia
ILUSTRASI. Obat Asam Urat Alami dari Tumbuhan.


Reporter: Emma Ratna Fury | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. PT Honda Prospect Motor (HPM) berencana untuk meningkatkan penjualan mobil-mobil ramah lingkungan di Indonesia. "Produk-produk yang ramah lingkungan ke depannya menjadi salah satu perhatian yang khusus dari Honda," Kata Tomoki Uchida Presiden Direktur HPM usai penghargaan Langit Biru 2013 di Hotel Dharmawangsa Jakarta, Kamis (5/12).

Menurut Tomoki, hal tersebut sudah sesuai dengan arahan pemerintah yang mencanangkan kadar Co2 yang rendah hingga 2020. Sehingga HPM akan mulai fokus untuk menjalankan program tersebut.

Salah satu cara yang dilakukan oleh HPM yakni dengan menghadirkan fitur eco button yang mengajarkan kepada para pengemudi untuk berkendara lebih ramah lingkungan dan hemat bahan bakar.

Menurut Uchida, di Jepang setiap produk yang mengeluarkan kadar Co2 lebih rendah atau bermesin hybrid sudah memberikan insentif pajak. Sebagai gambaran, dari total penjualan di 2013 ini, sekitar 30%-nya di kontribusi oleh mobil hybrid. "Untuk produk terbaru seperti All New Honda Jazz itu juga sudah 80% hybrid," katanya.

Untuk itu, HPM berharap pemerintah Indonesia bisa memberikan insentif serupa agar penjualan produk hybrid bisa meningkat. Untuk meningkatkan produk yang ramah lingkungan ini, perlu juga adanya peran dari penyedia bahan bakar di Indonesia.

"Produk-produk Honda saat ini mencapai level emisi Euro 4, tapi standar bahan bakar di Indonesia masih Euro 2," ujarnya.

Nah, jika kualitas bahan bakar di Indonesia sudah ditingkatkan menjadi Euro 4 atau Euro 5, HPM siap untuk meningkatkan penjualan mobil-mobil yang ramah lingkungan.

Saat ini HPM juga tengah melakukan riset untuk menentukan harga yang tepat untuk teknologi ramah lingkungan agar sesuai dengan daya beli masyarakat di Indonesia. "Untuk hybrid di Indonesia yang perlu diperhatikan cost dan price ya," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Practical Business Acumen

[X]
×