Reporter: Dimas Andi | Editor: Yudho Winarto
Bulan lalu, Kemenparekraf menandatangani nota kesepahaman (MoU) dengan Huawei dalam rangka mengakselerasi pemulihan ekonomi, meningkatkan kompetensi talenta digital, dan mendorong pelaku usaha yang bergerak di bidang pariwisata dan ekonomi digital untuk menjadi fondasi yang kokoh bagi perekonomian negara, bahkan hingga menjelma sebagai motor penggerak pertumbuhan ekonomi.
Senada dengan Sandiaga, Budi Prawara turut menyoroti pentingnya sinergi antar pelaku ekosistem. Dunia masa depan yang disiapkan bagi generasi mendatang tergantung pada penguatan kolaborasi di bidang riset dan inovasi secara efektif serta efisien.
Di Indonesia, BRIN berkolaborasi dengan segenap pemangku kepentingan kunci, terutama pemimpin di ranah teknologi dan inovasi di kancah global seperti Huawei sejak tahun 2020.
"Diperkaya pengalamannya yang panjang, salah satu kontribusi Huawei adalah berbagi pengetahuan dan pembelajaran terkait teknologi AI dalam rangka pengembangan Strategi Nasional Kecerdasan Artifisial. Kami berharap dapat terus melangsungkan sinergi yang baik ini dengan ekosistem, sehingga manfaat yang didapatkan dari dunia riset dapat dirasakan umat manusia serta masyarakat,” ungkap dia.
Sementara itu, Jacky Chen, CEO Huawei Indonesia mengatakan bahwa digitalisasi telah mempercepat laju transformasi seluruh sektor di Tanah Air. Huawei akan selalu berkomitmen untuk mendukung ekosistem melalui pengembangan digital.
Sejalan dengan komitmen "I Do", Huawei ingin berkontribusi lebih bagi negara Indonesia tempat Huawei telah mengakar dan bertumbuh selama lebih dari dua dekade.
"Kami akan konsisten memberikan sumbangsih dan menciptakan nilai tambah untuk membangun Indonesia yang terkoneksi sepenuhnya, berorientasi 5G, lebih cerdas, digital, berkelanjutan, dan inspiratif,” imbuh Jacky.
Sebagai bagian dari komitmen tersebut, Huawei telah memupuk lebih dari 58.000 talenta digital dan targetnya adalah menyiapkan sebanyak 100.000 talenta digital pada tahun 2025.
Baca Juga: Huawei: Berinovasi Tanpa Henti untuk Dunia Cerdas yang Lebih Hijau
Setiap tahunnya, Indonesia membutuhkan 600.000 talenta digital agar dapat memenuhi kebutuhan industri, termasuk talenta-talenta yang memegang sertifikasi kompetensi. Mereka dipercayakan untuk menjadi kunci pertumbuhan 5.000 perusahaan startup pada tahun 2024.
Di sela-sela konferensi, Marsekal Muda Arif Mustofa mengatakan, di bawah arahan Presiden Joko Widodo, akselerasi transformasi digital dan perluasan jaringan komunikasi nasional bagi publik telah menjadi prioritas pemerintah.
Program-program inti tersebut akan mendorong lompatan besar Indonesia, sejalan dengan Peta Jalan Transformasi Digital Nasional.
Arif menekankan, suksesnya proyek-proyek prioritas merupakan hasil dukungan seluruh mitra ekosistem, termasuk di lingkungan pemerintah maupun pelaku industri.
"Kami memberikan apresiasi bagi dukungan yang berkelanjutan dan komitmen jangka panjang Huawei terhadap upaya Indonesia untuk menyelenggarakan digitalisasi dan mewujudkan transformasi secara menyeluruh, khususnya melalui peningkatan di bidang regulasi, kebijakan, dan standardisasi infrastruktur digital maupun jaringan,” tandas dia.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News