kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya Bakal Rampungkan Proyek Bendungan Semantok Akhir Tahun Ini


Sabtu, 12 November 2022 / 09:24 WIB
Hutama Karya Bakal Rampungkan Proyek Bendungan Semantok Akhir Tahun Ini
ILUSTRASI. PT Brantas Abipraya (Persero) targetkan menuntaskan pembangunan Bendungan Semantok yang masuk sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pada akhir tahun ini dan bendungan di Nganjuk Jatim ini bakal menjadi bendungan terpanjang se-Asia Tenggara.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebentar lagi Indonesia akan memiliki bendungan kedua terpanjang di Asia Tenggara, yakni Bendungan Semantok. Memiliki panjang tubuh bendungan 3,1 kilometer (km) dengan tinggi bendungan 30 meter dari dasar pondasi, bendungan yang berlokasi di Kabupaten Nganjuk, Jawa Timur ini ditargetkan rampung pada akhir 2022. Bendungan ini dibangun oleh PT Hutama Karya (Persero), PT Bangun Nusa, dan berkolaborasi dengan PT Brantas Abipraya (Persero).

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, Bendungan Semantok memiliki banyak manfaat seperti reduksi banjir dengan pola operasi waduk sehingga meminimalisir potensi banjir yang selama ini terjadi di daerah Nganjuk Utara, melayani kebutuhan irigasi sawah 1.900 hektare, penyediaan air baku 312 liter per detik, dan pemeliharaan sungai di hilir bendungan 30 liter per detik.

“Tak hanya itu, bendungan ini juga akan menjadi destinasi wisata baru untuk menggerakkan perekonomian daerah serta juga menjadi konservasi lingkungan,” ujar Tjahjo dalam siaran pers, Jumat (11/11).

Baca Juga: Proyek Strategis Ditarget Tuntas pada 2024

Proyek Bendungan Semantok dilaksanakan dengan 4 paket pekerjaan, di mana paket 2 dan paket 4 dikerjakan oleh Kerja Sama Operasional (KSO) Hutama Karya - Bangun Nusa dengan lingkup pekerjaan meliputi pekerjaan tubuh bendungan, pekerjaan instrumentasi bendungan, hingga jalan puncak bendungan.

“Hutama Karya juga melakukan pekerjaan saluran pengelak berupa conduit, pekerjaan intake utama, pekerjaan hydromechanical, pekerjaan spillway, hingga pekerjaan gardu pandang dan penataan lansekap bendungan,” imbuhnya.

Bendungan Semantok mampu menampung volume tampungan air total 32,67 juta meter kubik (m3), tampungan mati 4,1 juta m3, dan tampungan normal 22,4 juta m3. Volume penyaluran air baku melalui bendungan ini mencapai 312 liter per detik atau setara dengan kebutuhan air bersih kurang lebih 28.000 sambungan rumah.

Pembangunan Bendungan Semantok dimulai dengan ditandatanganinya kontrak pekerjaan pada 28 Desember 2017 dengan 2 paket yakni paket 1 Brantas Abipraya KSO dan paket 2 Hutama Karya KSO. Pelaksanaan proyek ini tidak luput dari tantangan, baik secara teknis, sosial yakni terkait pembebasan lahan, maupun pandemi Covid-19.

Baca Juga: Hingga Oktober 2022, 141 Proyek Strategis Nasional Telah Selesai Dibangun

“Salah satu keunggulan dalam pembangunan bendungan ini adalah pemanfaatan konstruksi digital melalui penerapan Building Information Modelling (BIM) yang telah memenuhi Standar Manajemen Informasi berbasis ISO 19650 yang mendukung monitoring dan controlling pelaksanaan konstruksi. Adapun nilai kontrak pembangunan Bendungan Semantok untuk Paket 2 dan Paket 4 yang ditangani oleh Hutama Karya adalah sebesar Rp 1,17 triliun,” ujar Tjahjo.

Kesuksesan pembangunan Bendungan Semantok tak lepas dari sorotan mata dunia. Tim proyek turut masuk menjadi finalis penghargaan untuk infrastruktur Going Digital Award yang digagas Bentley.

Going Digital Awards sendiri merupakan kompetisi global yang prestisius dalam dunia konstruksi yang memberikan apresiasi para pelaku industri konstruksi dalam memajukan dan mendorong penerapan digitalisasi. Sejak tahun 2004, program penghargaan ini telah mengakui lebih dari 4.400 proyek infrastruktur paling menonjol di dunia.

Hutama Karya terpilih menjadi finalis untuk kategori “Geo Professional” untuk Semantok Dam Project. Kategori ini merupakan kategori penghargaan untuk proyek-proyek yang telah menunjukkan keunggulan dan kemajuan digital dalam manajemen geodata dan informasi, geologi, geofisika, dan geoteknik yang telah menghasilkan pengurangan risiko, kelestarian lingkungan, atau desain yang dioptimalkan untuk kinerja jangka panjang.

Baca Juga: Segera Tuntas, Bendungan Terpanjang Asia Tenggara Karya Brantas Abipraya

Hutama Karya akan memperebutkan gelar juara dalam kategori Geoprefosional ini bersama pemain global GHD dan Mott MacDonald. Momentum ini juga menjadi kebanggaan Indonesia untuk dunia, di mana perusahaan BUMN Karya mampu tampil di ajang internasional.

“Sebelas panel juri independen telah memilih 36 finalis untuk 12 kategori yang dipertandingkan. Finalis yang terpilih ini merupakan saringan dari lebih dari 300 submission dari 180 organisasi ataupun perusahaan konstruksi yang berasal dari 47 negara,” terang Tjahjo.

Hadirnya Bendungan Semantok menambah daftar bendungan yang berada di Jawa Timur antara lain Bendungan Bendo di Ponorogo dan Bendungan Gongseng di Bojonegoro yang juga merupakan proyek milik Hutama Karya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×