Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Hutama Karya (HK) terus mengalami pertumbuhan. Puncaknya pada tahun 2017, perusahaan konstruksi pelat merah ini berhasil mencetak pertumbuhan laba bersih hingga 255,8%.
Dalam laporan keuangan 2017 yang dirilis HK, perusahaan tercatat membukukan laba bersih Rp 1,07 triliun. Sementara tahun 2016, net profit perusahaan hanya tercatat sebesar Rp 301,2 miliar.
Anis Anjayani, Direktur Keuangan HK mengatakan, pertumbuhan kinerja keuangan perusahaan tahun lalu ditopang oleh kinerja Badan Usaha Jalan Tol (BUJT). Maklum, pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera terus mengalami perkembangan.
Tahun ini, HK masih optimis bisa mencetak kinerja yang lebih baik lagi. Pasalnya, ruas-ruas tol perusahaan yang sudah beroperasi tahun lalu akan mulai menyumbang pendapatan tahun ini. Di samping dari lini bisnis lain yang juga diharapkan terus bertumbuh.
HK menargetkan laba bersih bisa tumbuh 35% tahun ini dan pendapatan diharapkan meningkat 42,6%. "Kami rencanakan pendapatan usaha mencapai Rp 25,77 triliun dan laba bersih Rp 1,45 triliun tahun ini," kata Anis pada Kontan.co.id, Minggu (1/4).
HK membidik pertuumbuhan pendapatan usaha cukup tinggi karena konstruksi Jalan Tol Trans Sumatera akan semakin digenjot. Tahun ini, HK membidik kontrak baru sebesar Rp 20 triliun.
Sementara, pencapaian laba bersih tahun lalu sejalan dengan pendapatan perusahaan. HK membukukan pendapatan sebesar Rp 18,079 triliun atau naik 111,9 % dari Rp 8,53 triliun pada tahun sebelumnya.
Namun karena ditopang oleh pendapatan jasa konstruksi, maka di saat yang sama beban pokok pendapatan juga membengkak 115% menjadi Rp 16,52 triliun dari Rp 7,68 triliun tahun sebelumnya. Alhasil, HK hanya membukukan laba bruto Rp 1,56 triliun atau naik 83,6% dari tahun 2016.
Selain itu, laba bersih perusahaan juga ditopang oleh kenaikan bagian laba bersih dari entitas asosiasi dan ventura bersama yang mengalami peningkatan dari Rp 200,14 miliar menjadi Rp 255,5 miliar. Total aset HK per akhir 2017 tercatat sebesar Rp 48,7 triliun, ini melesat dari posisi akhir 2016 yang hanya tercatat sebesar Rp 23,7 triliun. Di mana liabilitasnya mencapai Rp 40,1 triliun dan ekuitasnya Rp 8,54 triliun.
HK akan terus melanjutkan pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatera tahun ini. Perusahaan akan fokus menyelesaikan pembangunan empat ruas tol yang sudah digarap sebelumnya dan memulai pengembangan jalan tol Aceh.
Hutama Karya menargetkan akan ada tambahan 175 kilometer (km) lagi jalan tol di Trans Sumatera yang akan beroperasi di 2017. Ini akan menambah panjang tol yang akan beroperasi di Sumatera setelah tahun lalu dibuka sekitar 60 km.
Ruas tol yang ditargetkan beroperasi tahun ini adalah Medan- Binjai, Palembang-Indralaya ,Bakaeheni -Terbagi besar, dan Pekan Baru-Dumai. "Kami targetkan tahun ini seluruh Bakauheni-Terbagi Besar, Medan-Binjai, dan Palembang-Indralaya sudah beroperasi penuh. Lalu sebagian dari Pekan Baru- Dumai juga diharapkan beroperasi," kata Putut Ariwibowo, Direktur HK baru-baru ini.
Sementara ruas tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi saat ini adalah Palembang-Indralaya Seksi 1, serta Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 (Helvetia-Binjai). Di samping keempat ruas itu, lanjut Putut, perusahaan juga akan memulai pembanguan tol di Aceh tahun ini dan memulai feasiblity study tol Bengkulu-Palembang.
Untuk mendanai proyek Trans Sumatera tersebut, HK masih akan terus melakukan pencarian dana. Salah satunya yang akan dilaksanakan tahun ini adalah sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok dengan target dana Rp 4,5 triliun. " Sambil menunggu sekuritisasi ini kami juga sedang mencari opsi-opsi yang paling pas untuk jalan tol Trans Sumatera," kata Anis Anjayani.
Sebelumnya, Putut bilang, pendanaan lain yang terus dijajaki untuk Trans Sumatera adalah pinjaman dari SMI dan pinjaman langsung dari negara asing dengan jaminan pemerintah.
Selain rencana aksi korporasi sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok, HK juga berencana untuk melepas sebagian saham di dua anak usahanya ke publik, yaitu PT HK Aspal Beton (HK Aston) dan PT HK Realtindo lewat mekanisme Penawaran saham perdana (IPO).
IPO HK Aston ditargetkan akan dilaksanakan di kuartal III 2018 dengan target dana Rp 1 triliun. Sedangkan HK Realtindo masih dikaji ulang yang kemungkinan akan dilaksanan pada akhir tahun atau awal tahun depan.
Sementara HK Aston direncanakan akan lebih dulu melangkah ke Bursa Efek karena memiliki prospek bisnis yang menarik meskipun asetnya lebih kecil dari HK Realtindo.
"HK Aston ini adalah anak usaha yang kompetensinya di aspal dan beton. Betonnya tidak seperti BUMN lain tapi untuk aspal dia satunya perusahaan aspal milik BUMN. Kebutuhan aspal untuk merawat jalan sangat besar sehingga prospeknya akan bagus," jelas Putut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News