Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
HK akan terus melanjutkan pembangunan jaringan jalan tol Trans Sumatera tahun ini. Perusahaan akan fokus menyelesaikan pembangunan empat ruas tol yang sudah digarap sebelumnya dan memulai pengembangan jalan tol Aceh.
Hutama Karya menargetkan akan ada tambahan 175 kilometer (km) lagi jalan tol di Trans Sumatera yang akan beroperasi di 2017. Ini akan menambah panjang tol yang akan beroperasi di Sumatera setelah tahun lalu dibuka sekitar 60 km.
Ruas tol yang ditargetkan beroperasi tahun ini adalah Medan- Binjai, Palembang-Indralaya ,Bakaeheni -Terbagi besar, dan Pekan Baru-Dumai. "Kami targetkan tahun ini seluruh Bakauheni-Terbagi Besar, Medan-Binjai, dan Palembang-Indralaya sudah beroperasi penuh. Lalu sebagian dari Pekan Baru- Dumai juga diharapkan beroperasi," kata Putut Ariwibowo, Direktur HK baru-baru ini.
Sementara ruas tol Trans Sumatera yang sudah beroperasi saat ini adalah Palembang-Indralaya Seksi 1, serta Medan-Binjai Seksi 2 dan 3 (Helvetia-Binjai). Di samping keempat ruas itu, lanjut Putut, perusahaan juga akan memulai pembanguan tol di Aceh tahun ini dan memulai feasiblity study tol Bengkulu-Palembang.
Untuk mendanai proyek Trans Sumatera tersebut, HK masih akan terus melakukan pencarian dana. Salah satunya yang akan dilaksanakan tahun ini adalah sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok dengan target dana Rp 4,5 triliun. " Sambil menunggu sekuritisasi ini kami juga sedang mencari opsi-opsi yang paling pas untuk jalan tol Trans Sumatera," kata Anis Anjayani.
Sebelumnya, Putut bilang, pendanaan lain yang terus dijajaki untuk Trans Sumatera adalah pinjaman dari SMI dan pinjaman langsung dari negara asing dengan jaminan pemerintah.
Selain rencana aksi korporasi sekuritisasi aset tol Akses Tanjung Priok, HK juga berencana untuk melepas sebagian saham di dua anak usahanya ke publik, yaitu PT HK Aspal Beton (HK Aston) dan PT HK Realtindo lewat mekanisme Penawaran saham perdana (IPO).
IPO HK Aston ditargetkan akan dilaksanakan di kuartal III 2018 dengan target dana Rp 1 triliun. Sedangkan HK Realtindo masih dikaji ulang yang kemungkinan akan dilaksanan pada akhir tahun atau awal tahun depan.
Sementara HK Aston direncanakan akan lebih dulu melangkah ke Bursa Efek karena memiliki prospek bisnis yang menarik meskipun asetnya lebih kecil dari HK Realtindo.
"HK Aston ini adalah anak usaha yang kompetensinya di aspal dan beton. Betonnya tidak seperti BUMN lain tapi untuk aspal dia satunya perusahaan aspal milik BUMN. Kebutuhan aspal untuk merawat jalan sangat besar sehingga prospeknya akan bagus," jelas Putut.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News