kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Hutama Karya Garap Proyek Bendungan Karangnongko di Bojonegoro Senilai Rp 730 Miliar


Rabu, 01 November 2023 / 09:02 WIB
Hutama Karya Garap Proyek Bendungan Karangnongko di Bojonegoro Senilai Rp 730 Miliar
ILUSTRASI. Hutama Karya garap?proyek Bendungan Karangnongko


Reporter: Vina Elvira | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) kembali mendapatkan kontrak baru berupa proyek Bendungan Karangnongko Paket 1 senilai Rp 730 miliar.

Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Tjahjo Purnomo mengatakan, proyek ini akan membendung sungai Bengawan Solo yang letak geografisnya berbatasan antara Kabupaten Blora, Jawa Tengah dan Kabupaten Bojonegoro, Jawa Timur.

Proyek bendungan yang kontraknya ditandatangani pada Jumat pekan lalu tersebut  ditargetkan selesai pada akhir tahun 2026.

Baca Juga: Hutama Karya Dapat PMN Rp 18,6 Triliun pada 2024, Ini Peruntukannya

Proyek senilai Rp 730 miliar ini nantinya akan dimanfaatkan sebagai penampungan air saat kemarau. Yakni, dengan mengandalkan panjang sungai Bengawan Solo (long storage) yang berfungsi untuk menyuplai air daerah irigasi seluas 6.900 Ha.

“Kami segera memulai proses pengerjaan dan diharapkan dapat selesai tepat waktu sesuai rencana,” ujar Tjahjo, dalam siaran pers, Selasa (31/10).

Proyek ini akan menjadi penyedia air baku untuk wilayah Kabupaten Bojonegoro, Blora, Tuban dan Ngawi sekitar 1.15 meter kubik per detik serta berpotensi sebagai pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) 1 megawatt.

Hutama Karya bertanggungjawab pada pekerjaan galian tanah, struktur beton pelimpah, hidromekanikal serta pembuatan jembatan bailey di atas Struktur Pelimpah (jembatan sementara yang digunakan untuk akses jalan pekerjaan timbunan Main Dam).

“Dalam proses percepatannya, proyek ini akan mengimplementasikan BIM (Building Information Modeling) dengan pendekatan kolaboratif berbasis model 3D untuk merencanakan, merancang, membangun dan mengelola konstruksi dengan cara yang lebih efisien serta memberdayakan penyerapan tenaga lokal dari warga sekitar,” ujar Tjahjo.

Proyek yang digarap melalui kerja sama operasi (KSO) dengan PT Wijaya Karya (Persero) Tbk (WIKA) dan PT PP (Persero) Tbk (PTPP) (KSO Wika-HK-PP), secara teknis memiliki luas genangan 1.026,55 Ha serta kapasitas tampung efektif sebesar 59,1 juta m3.

Baca Juga: Tol Indralaya–Prabumulih Hari ini Diresmikan, Jokowi: Memberikan Manfaat Ganda

Bendungan ini juga akan memberikan manfaat lainnya berupa suplai air irigasi yang akan didistribusikan melalui Daerah Irigasi (DI) Karangnongko Kiri (Kabupaten Blora) seluas 1.746 Ha dengan debit 2,85 meter kubik per detik dan DI Karangnongko Kanan (Kabupaten Bojonegoro) seluas 5.203 Ha dengan debit 7,90 meter kubik per detik.

Selain itu, juga diproyeksikan dapat menyuplai air di kawasan Solo Valley Werken (jaringan irigasi dan pengendali banjir sejak zaman pemerintah Hindia Belanda yang membentang dari Bojonegoro, Tuban, Lamongan, Gresik dan Surabaya) seluas 62.000 Ha.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×