Reporter: Diki Mardiansyah | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) akan merampungkan proyek Engineering, Procurement Construction (EPC) Lawe-Lawe Facilities Refinery Development Master Plan (RDMP) Refinery Unit (RU) V – Balikpapan milik PT Kilang Pertamina Balikpapan.
Direktur Operasi II Hutama Karya, Gunadi mengatakan, proyek ini merupakan pembangunan fasilitas pipa bawah laut (offshore) untuk menyalurkan minyak mentah dari Penajam Station ke Balikpapan Station melalui jalur pipa bawah laut yang sebelumnya dialirkan melalui jalur pipa darat (20” onshore pipeline) dari Lawe-Lawe Station ke Penajam Station.
"Pekerjaan offshore saat ini sudah masuk pada tahapan instalasi pipa lepas pantai 20” dan progres keseluruhannya sudah mencapai 62%," kata Gunadi dalam siaran pers, Rabu (25/10).
Baca Juga: Hutama Karya Baru Serap Capex 48%
Ia menjelaskan, pekerjaan pipa bawah laut ini adalah bagian dari proyek RDMP dan direncanakan bisa meningkatkan kapasitas kilang Balikpapan dari 260.000 barel per hari menjadi 360.000 barel per hari untuk memenuhi permintaan bahan bakar Indonesia yang terus meningkat sehingga dibangun dengan konstruksi terbaik agar tidak terjadi kendala pada saat penggunaannya.
Pipa bawah laut ini didesain bisa beroperasi hingga 30 tahun dan pekerjaan sedang dalam tahap konstruksi. Proyek ini juga menjadi catatan penting bagi Hutama Karya sebagai proyek perdana dalam pengerjaan pipa bawah laut. Nantinya akan dilakukan proses pemeliharaan secara berkala sesuai SOP dari Pertamina.
Lebih lanjut. Gunadi menambahkan bahwa selain menjadi kesempatan untuk berekspansi di sektor migas, hal ini juga sebagai bentuk dukungan penuh terhadap program pemerintah dalam menyelesaikan Proyek Strategis Nasional (PSN) di Penajam, Balikpapan serta memperkuat portofolio perusahaan di bidang konstruksi EPC.
Baca Juga: Jurus Hutama Karya (HK) Antipasipasi Dampak Kenaikan Harga BBM dan Pelemahan Rupiah
Adapun Subkontraktor spesialis dikerjakan oleh PT Patra Drilling Contractordan PT Moment Construction Energy (KSO PDC-MCE) sejak awal Januari 2023 meliputi perancangan, pengadaan, dan dilanjutkan aktivitas konstruksi yang targetkan selesai pada akhir November 2023.
“Kami terus berkomitmen untuk menyelesaikan proyek dengan mengutamakan prinsip-prinsip keberlanjutan. Diharapkan proyek yang akan rampung dalam waktu dekat ini dapat mendukung terwujudnya ketahanan energi dalam negeri menjadi lebih baik,” tutup Gunadi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News