Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya akan memanfaatkan suntikan dana yang baru saja didapatkan melalui penyertaan modal negara (PMN) sebesar Rp 10,5 triliun. Hutama Karya akan menggunakan dana segar ini untuk membangun delapan ruas jalan tol prioritas di Trans Sumatra.
Muhammad Fauzan, Sekretaris Perusahaan Hutama Karya menyebutkan, hingga saat ini dana tersebut masih dalam proses pencairan. "Proses pencairan sudah berada dalam tahap finalisasi proses administrasi di kementerian terkait," kata Fauzan kepada Kontan.co.id, Rabu (23/10).
Baca Juga: Hutama Karya kembangkan kawasan wisata terintegrasi di Bakauheni pada 2021
Fauzan menambahkan, dana tersebut seluruhnya akan digunakan untuk pembangunan delapan ruas jalan tol prioritas di Sumatra. Adapun kedelapan ruas tersebut Pekanbaru-Dumai, Kisaran-Indrapura, Terbanggi Besar-Pematang Panggang, Pematang Panggang-Kayu Agung, Kuala Tanjung-Tebing Tinggi-Parapat, Binjai-Langsa, Bukittinggi-Padang, dan Simpang Indralaya-Muara Enim.
Fauzan menyebutkan, progres konstruksi yang hampir selesai adalah Terbanggi Besar-Pematang Panggang. Ruas tersebut telah mencapai penyelesaian 98,52%. Adapun ruas tersebut memiliki total panjang 100 km.
Baca Juga: Presiden Jokowi suntik Hutama Karya Rp 10,5 triliun, untuk apa saja?
Dia memaparkan, emiten BUMN ini belum akan melirik proyek lainnya. Menurutnya, hal tersebut lantaran pihaknya masih fokus untuk menyelesaikan penugasan pembangunan 24 ruas jalan tol Trans Sumatra yang telah diamanahkan melalui Perpres No. 117/2015 serta surat Menteri PUPR No. KU.09.01-Mn/784 tanggal 23 Agustus 2016.
"Juga, kami menargetkan pembangunan seluruh ruas jalan tol Trans Sumatra selesai di 2024 yang sebelumnya ditargetkan selesai di 2030," pungkas Fauzan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News