Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
Disamping itu, persiapan perusahaan dalam menyambut “New Normal” juga ditekankan pada pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi. Hal ini menjadi penting untuk memastikan seluruh proses bisnis konstruksi dapat tetap berjalan di tengah berbagai skenario yang mungkin terjadi saat pandemi Covid-19 masih mewabah.
“Sejak diterapkannya kebijakan WFH di Hutama Karya, kami dengan cepat memanfaatkan teknologi digital dalam bekerja. Saat ini kami memiliki sistem aplikasi terintgerasi berbasis SAP untuk mendukung proses kerja,” terangnya.
Digitalisasi yang dilakukan mulai dari proses absensi secara online dengan menggunakan aplikasi, tanda tangan dokumen secara digital, optimalisasi office 365, hingga sistem aplikasi Human Capital berbasis employee self service yang dapat diakses oleh seluruh pegawai.
Lebih rinci, dari sisi engineering pihaknya telah menggunakan Autodesk BIM 360 yang mampu mengendalikan proyek bangunan sejak fase awal dan mengomunikasikan desain yang dimaksud secara efektif. Sedangkan dari sisi supply chain management, perusahaan juga menggunakan aplikasi berbasis SAP untuk memantau hingga memproses invoice yang masuk dari berbagai rekanan perusahaan.
Baca Juga: Pemerintah kucurkan Rp 318 triliun untuk pulihkan ekonomi nasional, ini peruntukannya
Menurutnya, hal tersebut membuat perusahaan tetap dapat menjalankan proses bisnisnya dengan maksimal di tengah kondisi seperti sekarang.
Meski nantinya sebagian pegawai akan kembali bekerja di kantor, namun Hutama Karya memastikan skenario “New Normal” yang diterapkan akan benar-benar mengacu pada protokol kesehatan dan protokol bekerja yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 Pemerintah, salah satunya adalah penerapan physical distancing dengan pengaturan tempat duduk.
Saat ini, Hutama Karya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai, sehingga ketika skenario tersebut resmi berlaku, sudah mengikuti protokol yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News