Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Hutama Karya (Persero) siapkan skenario “New Normal” dalam proses pemulihan kembali aktivitas industri di tengah pandemi Covid-19 setelah dua bulan menjalankan kebijakan Work From Home (WFH).
Skenario tersebut disusun menindaklanjuti arahan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) berdasarkan Surat Edaran Menteri BUMN No.336/MBU/05/2020 tentang Antisipasi Skenario The New Normal Badan Usaha Milik Negara.
Baca Juga: BUMN tambah beban anggaran Rp 149 triliun, berikut rinciannya
Skenario ini akan menjadi panduan karyawan dan segera diimplementasikan oleh Hutama Karya paska Hari Raya Idul Fitri 1441H guna mengembalikan produktivitas kerja, pemulihan aktivitas ekonomi, hingga mempercepat penyelesaian proyek yang tengah digarap oleh perusahaan.
Senior Executive Vice President (SEVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya Muhammad Fauzan mengatakan dalam pelaksanaan skenario new normal, perusahaan akan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
“Melalui tim tanggap darurat, kami telah melengkapi protokol bekerja sesuai dengan protokol kesehatan yang sudah ditetapkan oleh pemerintah. Protokol ini berlaku di seluruh unit kerja perusahaan baik di kantor pusat maupun di proyek,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima kontan.co.id, Jumat (22/5).
Lebih lanjut ia menerangkan bahwa karyawan yang diizinkan untuk Work From Office (WFO) pada tahap pertama ini ialah mereka yang berusia maksimal 45 tahun, sedang dalam kondisi sehat, dan dilengkapi dengan hasil rapid test non-reaktif Covid-19.
Baca Juga: Hutama Karya bisa batal beli tanah anak usaha Hanson International, ini syaratnya
Disamping itu, persiapan perusahaan dalam menyambut “New Normal” juga ditekankan pada pemanfaatan teknologi digital secara terintegrasi. Hal ini menjadi penting untuk memastikan seluruh proses bisnis konstruksi dapat tetap berjalan di tengah berbagai skenario yang mungkin terjadi saat pandemi Covid-19 masih mewabah.
“Sejak diterapkannya kebijakan WFH di Hutama Karya, kami dengan cepat memanfaatkan teknologi digital dalam bekerja. Saat ini kami memiliki sistem aplikasi terintgerasi berbasis SAP untuk mendukung proses kerja,” terangnya.
Digitalisasi yang dilakukan mulai dari proses absensi secara online dengan menggunakan aplikasi, tanda tangan dokumen secara digital, optimalisasi office 365, hingga sistem aplikasi Human Capital berbasis employee self service yang dapat diakses oleh seluruh pegawai.
Lebih rinci, dari sisi engineering pihaknya telah menggunakan Autodesk BIM 360 yang mampu mengendalikan proyek bangunan sejak fase awal dan mengomunikasikan desain yang dimaksud secara efektif. Sedangkan dari sisi supply chain management, perusahaan juga menggunakan aplikasi berbasis SAP untuk memantau hingga memproses invoice yang masuk dari berbagai rekanan perusahaan.
Baca Juga: Pemerintah kucurkan Rp 318 triliun untuk pulihkan ekonomi nasional, ini peruntukannya
Menurutnya, hal tersebut membuat perusahaan tetap dapat menjalankan proses bisnisnya dengan maksimal di tengah kondisi seperti sekarang.
Meski nantinya sebagian pegawai akan kembali bekerja di kantor, namun Hutama Karya memastikan skenario “New Normal” yang diterapkan akan benar-benar mengacu pada protokol kesehatan dan protokol bekerja yang dikeluarkan oleh Satgas Covid-19 Pemerintah, salah satunya adalah penerapan physical distancing dengan pengaturan tempat duduk.
Saat ini, Hutama Karya terus melakukan sosialisasi kepada seluruh pegawai, sehingga ketika skenario tersebut resmi berlaku, sudah mengikuti protokol yang dimaksud.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News