kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45937,96   -25,77   -2.67%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

IISIA optimis permintaan baja canai dingin tahun ini naik 9%


Senin, 29 Januari 2018 / 19:30 WIB
IISIA optimis permintaan baja canai dingin tahun ini naik 9%


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Maraknya produk baja impor menekan bisnis produsen baja lokal, khususnya yang berada di sektor hulu. Ditambah lagi, utilitas pabrikan baja saat ini masih belum terangkat maksimal.

Hidayat Triseputro, Direktur Eksekutif Indonesian Iron and Steel Industry Association (IISIA) mengatakan, banyak importir yang mengalihkan nomor HS produknya demi lolos dari pengenaan bea masuk. "Maka kami bekerja sama dengan pemerintah berusaha menguranginya," kata Hidayat kepada Kontan.co.id, Senin (29/1).

Selain diserbu oleh produk asing di dalam negeri sendiri, produsen baja juga mendapat halangan untuk masuk ke pasar ekspor. Hidayat mengakui, belakangan ini situasi pasar global memang cukup sulit.

"Saat ini memang banyak negara yang proteksionis, semulanya mereka proteksi produk baja dari China lalu lama-lama mereka proteksi dari negara lain juga," terang Hidayat. Ambil contoh kasus Australia, kata Hidayat, praktik unfair dari pelaku bisnis baja China yang menekan harga produknya di banyak negara dinilai mengkhawatirkan bagi pasar domestik masing-masing.

Adapun saat ini, IISIA sebagai asosiasi produsen baja juga menggiatkan peningkatan utilisasi pabrikan baja di Indonesia. Hal ini sebagai respons terus meningkatnya pemakaian baja di Indonesia setiap tahunnya. "Kalau proyek-proyek pemerintah bisa dimaksimalkan, tahun 2018 ini bisa tumbuh 9% lebih," tutur Hidayat.

Adapun permintaan cold rolling mill (baja canai dingin) di tahun 2017 lalu tercatat hampir 13 juta ton. Dengan target 9%, setidaknya permintaan baja canai dingin di tahun 2018 ini diprediksi mencapai kisaran 14 juta ton.

Penyerap terbesar produk baja saat ini sekitar 70% berasal dari proyek infrastruktur pemerintah. Menurut Hidayat, porsi baja lokal untuk memenuhi kebutuhan tersebut masih di kisaran 45% sedangkan sisanya 55% berasal dari impor.

Adapun tahun lalu menurut Hidayat, utilisasi pabrikan baja nasional rata-rata masih di kisaran 60%. Dia optimistis, di 2018 ini utilisasi bisa ditingkatkan setidaknya mencapai 80%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×