kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45909,70   -13,79   -1.49%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impack Pratama (IMPC) berencana akuisisi pabrik atap di Australia tahun ini


Jumat, 30 April 2021 / 14:44 WIB
Impack Pratama (IMPC) berencana akuisisi pabrik atap di Australia tahun ini
Suasana pabrik PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) menorehkan kinerja yang positif di kuartal pertama tahun ini dengan membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 34% dibandingkan perolehan pada kuartal I tahun 2020.

Berdasarkan laporan keuangan interim perseroan, per 31 Maret 2021 IMPC mencatatkan pendapatan sebesar Rp 552,4 Miliar atau naik 34% dari di kuartal I 2020 yang tercatat Rp 412,5 miliar.

Selain itu, perolehan laba kotor IMPC juga ikut naik menjadi Rp 208 miliar atau tumbuh hampir 38% dari kuartal I 2020 sebesar Rp 151 miliar. Tak hanya itu, laba usaha IMPC juga naik 67% menjadi Rp91,4 miliar di kuartal I tahun ini.  

Seiring dengan tumbuhnya pendapatan, laba bersih IMPC juga naik tipis 3% menjadi Rp 61,7 miliar dari laba di kuartal I tahun lalu sebesar Rp 59,7 miliar.

Baca Juga: Impack Pratama (IMPC) optimistis raup pendapatan Rp 1,9 triliun di tahun ini

Direktur Utama IMPC Haryanto Tjiptodihardjo mengatakan, laba bersih yang naik tipis di kuartal I 2021 utamanya ditopang oleh peningkatan penjualan pada lini bisnis utama IMPC di segmen atap.

"Hasil kinerja di Kuartal I-2021 menunjukkan sejauh ini kami masih on track untuk mencapai target tahun ini," ujarnya dalam keterangan resmi yang diterima Kontan.co.id, Kamis (29/4).

Sebagaimana diketahui, di tahun ini IMPC menargetkan pendapatan sebesar Rp 1,9 triliun dan laba bersih sekitar Rp 165 miliar.

Dia menambahkan, sejalan dengan target bisnis yang ingin dicapainya di tahun 2021, dalam waktu dekat ini IMPC juga akan melakukan penandatanganan perjanjian bersyarat pembeliat aset dan bisnis salah satu produsen atap FRP di Western, Australia.

Dengan akuisisi tersebut, Haryanto yakin dapat semakin memperkuat dan memperluas pangsa pasar atap FRP & Polycarbonate sheets di Austrila, yang juga akan menjadi pabrik FRP ketiga  di wilayah Australia-New Zealand (ANZ).

"Perseroan berharap dapat melipatduakan pangsa pasar dalam 3 tahun ke depan serta menjadi pemain terbesar di ANZ untuk segmennya," kata Haryanto.

Dengan konsisten menjalankan ekspansi bisnis utama yang didukung oleh jaringan pemasaran yang luas dan solid, Haryanto berharap kinerja IMPC di sepanjang tahun ini akan lebih baik dari realisasi di tahun sebelumnya.

Lebih lanjut, Haryanto memproyeksikan bisnis yang ada di ANZ tersebut berkontribusi hampir 20% dari pendapatan konsolidasi perusahaan.

Untuk memenuhi seluruh rencana bisnisnya di tahun ini, IMPC mengalokasikan belanja modal atawa capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar, yang akan digunakan untuk ekspansi bisnis utama IMPC.

 

Selanjutnya: Simak kinerja apik Impack Pratama Industri (IMPC) di tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×