Reporter: Vina Elvira | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Impack Pratama Industri Tbk (IMPC) masih percaya diri dapat membuahkan kinerja bisnis yang positif di tahun ini. Perusahaan tetap optimistis dapat mencapai target yang telah dibidik jika kondisi Covid-19 tidak semakin buruk hingga penghujung tahun nanti.
"Kalau kasus Covid-19 bisa terkontrol dengan baik, kami cukup optimis market ritel akan bergairah kembali dan market project akan balik kembali perputaran seperti sediakala," kata Corporate Secretary Impack Pratama Industri Lenggana Linggawati, Rabu (18/8).
Sedikit gambaran, IMPC menargetkan pendapatan usaha sebesar Rp 1,9 triliun atau meningkat 6,1% dari capaian di tahun lalu. Sementara dari sisi bottom line, perusahaan menargetkan laba bersih melesat 31,8% atau mencapai Rp 165 miliar di penghujung tahun 2021.
Adapun, sampai dengan semester pertama tahun 2021, IMPC berhasil mencatatkan peningkatan kinerja yang cukup signifikan. Lenggana bilang, capaian positif tersebut utamanya ditopang oleh perbaikan kinerja di sektor atap.
Baca Juga: Laba Impack Pratama Industri (IMPC) melonjak 253,26% di semester pertama 2021
"Terutama dari pertumbuhan pendapatan di sektor atap, yaitu mayoritas pendapatan dari atap PC & UPVC," kata dia.
Mengintip laporan keuangan per 30 Juni 2021, IMPC membukukan pendapatan bersih sebesar Rp 1,05 triliun. Jumlah itu meningkat 37,71% dari periode yang sama tahun lalu, sebesar Rp 768,06 miliar.
Kontribusi terbesar pendapatan Impack Pratama masih berasal dari dalam negeri, yakni mencapai Rp 761,76 miliar. Sedangkan pendapatan dari luar negeri tercatat sebesar Rp 318,25 miliar. Keduanya mengalami peningkatan masing-masing 41,75% dan 29,84% dari capaian di periode yang sama tahun lalu.
Meskipun berhasil menorehkan kinerja yang positif di paruh pertama, laju bisnis IMPC di tahun ini masih dihadapkan oleh sejumlah tantangan. Sehingga perusahaan pun berharap kasus Covid-19 bisa segera turun dan program vaksinasi pun bisa terlaksana dengan cepat.
"Sehingga pelaksanaan Penerapan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) tidak perlu dilakukan lagi, di mana sangat mengganggu mobilitas seluruh kegiatan usaha nasional," terangnya.
Di tahun ini, IMPC mengalokasikan belanja modal atau capital expenditure (capex) sekitar Rp 200 miliar untuk tahun ini. Salah satu kegunaan capex ini adalah digunakan sebagai dana ekspansi pabrik dan distribution centre baru di wilayah Jawa Timur.
"Capex untuk pabrik baru sekitar 50% dari total budget capex tahun 2021. Hingga paruh pertama tahun 2021 serapannya (capex) sekitar 17%," pungkas Lenggana.
Sedikit informasi, hingga akhir Juni lalu, IMPC mampu meraup laba bersih sebesar Rp 103,85 miliar. Jumlah itu meningkat signifikan 253,26% dari Rp 29,39 miliar di akhir Juni 2020.
Selanjutnya: Menanti hasil RDG Bank Indonesia, simak proyeksi pergerakan IHSG pada Kamis (19/8)
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News