kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor AC dan komponennya terhambat kelangkaan kontainer


Minggu, 06 Desember 2020 / 14:59 WIB
Impor AC dan komponennya terhambat kelangkaan kontainer
ILUSTRASI. suasana carrefour depok jawa barat. air condition Ac elektronok.berbagai barang dan produk di jual.mall itc(10/8).Pho KONTAN/ Achmad Fauzie


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah importir AC mengakui kembali menemui hambatan importasi, kali ini kelangkaan kontainer secara global akibat pandemi Covid-19. Perkumpulan Perusahaan Pendingin Refrigerasi Indonesia (Perprindo) mengatakan kelangkaan kontainer membuat biaya importasi naik tiga sampai lima kali lipat.

Perusahaan  agen tunggal yang menjual AC merek AUX dan AC merek BESTLIFE, PT Berkat Elektrik Sejati Tangguh mengakui belum bisa impor AC karena terkendala kelangkaan kontainer di pelabuhan.  

Direktur PT Berkat Elektrik Sejati Tangguh Andy Arif Widjaja menjelaskan persetujuan Impor dikeluarkan di pertengahan November 2020 dan setelah didapatkan perusahaan bisa memproses proses impor AC .

Baca Juga: Dorong daya saing, Kemenperin terapkan industri hijau dan circular economy

"Sayangnya ada hambatan lainnya saat ini yaitu kelangkaan Container yang terjadi di seluruh dunia sehingga mengakibatkan kami kesulitan untuk mendapatkan shipment untuk impor AC," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (4/12). 

Kemudian, Sharp Electronics Indonesia (SEID) yang 100% mengimpor AC-nya juga mengalami masalah yang sama. Andry Adi Utomo selaku National Sales Sr. General Manager SEID mengatakan terjadi  hambatan impor dari kelangkaan kontainer di pelabuhan. 

"Harga AC naik 7% karena biaya kontainer yang naik 5 kali lipat akibat kelangkaan kontainer di sana. Estimasinya harga pasar akan terkoreksi naik kisaran 7% sampai 10%," kata Andry. 

Kelangkaan kontainer ini tidak hanya membebani importir AC, tetapi juga menjadi katalis negatif bagi produsen AC dalam negeri. Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Elektronik (Gabel), Daniel Suhadirman menjelaskan krisis kontainer justru membuat industri dalam negeri sulit. 

Baca Juga: Industri baru serap 10% garam produksi PT Garam

"Hal ini karena karena kandungan komponen dan bahan baku impor masih tinggi," jelasnya kepada Kontan.co.id, Minggu (6/12). 

Padahal saat ini permintaan elektronika rumah tangga termasuk AC mulai membaik memasuki September 2020 lalu. Gabel memproyeksikan permintaan AC akan membaik hingga semester II 2021 atau minimal bisa kembali ke posisi normal layaknya 2019. 

Selanjutnya: Siap-siap, dua hal ini bisa bikin harga AC melambung

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×