Reporter: Noverius Laoli | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Sumatera Mexindo Bersama (SMB), sebuah perusahaan peternakan sapi yang baru didirikan pada Januari 2015 mengajukan permohonan izin impor bibit sapi, sapi bakalan, dan daging sapi ke Kementerian Pertanian (Kemtan).
Perusahaan yang berpusat di Padang, Sumatera Barat ini akan mengimpor bibit sapi, sapi bakalan, dan daging dari Meksiko. Untuk investasi bibit sapi saja, SMB menyiapkan anggaran sebesar Rp 3,3 triliun. Dengan pertimbangan harga per ekor bibit sapi sebesar Rp 33 juta.
Untuk mendatangkan sapi-sapi dari Meksiko tersebut, SMB telah menjajaki kerjasama joint venture dengan perusahaan swasta dari Meksiko. Selain Meksiko, SMB juga telah menjanjaki impor sapi dari Nikaragua.
Turni Rusli Syamsudin salah satu pemegang saham SMB mengatakan saat ini, pihaknya masih dalam tahap pengajuan izin impor bibit sapi dari Meksiko sebanyak 100.000 ekor, izin impor sapi bakalan 100.000 ekor, dan izin impor daging sapi beku sebanyak 25.000 ton.
Namun, ia mengaku belum mendapatkan kepastian dari Kemtan apakah mengabulkan permohonan tersebut atau tidak. "Kalau impor bibit sapi, kami ajukan dua jenis, yakni impor bibit sapi potong dan bibit sapi perah," ujar Turni kepada KONTAN, Senin (21/9).
Turni mengatakan, sengaja memilih Meksiko karena bibit sapinya berkualitas baik dan iklimnya tropis. Jadi saat sapi-sapi tersebut dikembangkan di Indonesia tidak mengalami kesulitan perubahan iklim.
Sementara untuk sapi bakalan, sifatnya diimpor secara berkala sehingga anggaran dananya tidak terlalu besar. "Permodalannya sebagian kami pinjam dari perbankan," imbuhnya.
Pensiunan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Kemtan ini mengatakan, SMB telah mendapatkan lahan seluas 5.000 ha tahap awal di Sumatera Barat untuk mengembangkan bibit sapi tersebut.
Tanah seluas itu milik pemerintah daerah. Saat ini masih dalam tahap proses pembebasan lahan. Dalam mengembangkan investasinya, SMB akan mengandeng para peternak lokal untuk bersama-sama mengembangkan sapi tersebut.
SMB juga akan membangun rumah potong hewan bersama dengan calon investor dari Meksiko. Harapnya, investor dari Meksiko akan membawa masuk teknologi mereka ke Indonesia yang akan digunakan untuk mengolah daging di rumah potong hewan.
Nantinya daging sapi ini akan dipasarkan di dalam negeri seperti di Jabodetabek, dan sisanya diekspor ke Timur Tengah. Sejauh ini, Kemtan masih belum mengambil sikap terkait permohonan impor sapi yang diajukan SMB.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News