kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.902.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.450   167,00   1,00%
  • IDX 6.816   48,94   0,72%
  • KOMPAS100 985   6,24   0,64%
  • LQ45 763   1,83   0,24%
  • ISSI 216   1,39   0,64%
  • IDX30 397   1,52   0,38%
  • IDXHIDIV20 474   2,31   0,49%
  • IDX80 111   0,22   0,20%
  • IDXV30 115   -0,82   -0,71%
  • IDXQ30 130   0,67   0,52%

Impor Daging Tahun Ini Capai 80.000 Ton


Kamis, 18 September 2008 / 22:28 WIB
Impor Daging Tahun Ini Capai 80.000 Ton
ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja


Reporter: Nurmayanti | Editor: Test Test

JAKARTA. Daging impor akan makin membanjiri pasar Indonesia. Ini terjadi lantaran produksi daging di dalam negeri masih belum mencukupi permintaan daging. Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring memperkirakan, total volume impor daging pada 2008 akan mencapai 80.000 ton. Angka itu jauh di atas volume impor daging tahun 2007 yang hanya 68.000 ton. "Pemicu utamanya permintaan daging yang naik," kata Thomas, Kamis (18/9).

Thomas bilang, tren kenaikan impor sudah terlihat selama delapan bulan pertama tahun ini. Volume impor daging hingga Agustus 2008 sudah mencapai 60.000 ton. "Ini membuktikan konsumsi daging memang tinggi," ucapnya. Menurut Thomas, permintaan daging menjelang Lebaran bakal melonjak lebih tinggi lagi. "Biasanya lonjakan terjadi tiga hari menjelang Lebaran," ucapnya.

Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf, mengatakan bahwa menjelang Lebaran, permintaan daging akan naik 10% dibanding hari biasa. Selain dari dalam negeri, pasokan juga bersumber dari daging impor. Selama ini, Australia dan New Zealand masih menjadi pemasok utama daging ke Indonesia.

Untungnya, kata Rochadi, pemerintah sudah membuka kembali keran impor daging. Sebelumnya, impor sempat terhenti lantaran isu penyakit menular pada hewan ternak yang merebak di beberapa negara.

Thomas bilang, stok daging cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran. "Saya jamin, pasokan daging selama Lebaran pasti cukup," imbuhnya. Soal harga, Thomas mengaku, importir tidak mengambil untung gede. Menurutnya, importir daging hanya mengutip untung 10% dari harga yang mereka beli di negara asal.

Saat ini, harga daging berkisar antara Rp 68.000 hingga Rp 70.000 per kilogram (kg). Rochadi juga menjamin, harga tidak akan naik terlalu tinggi. "Harga sekarang sudah lumayan tinggi, sehingga kami perkirakan tidak akan naik tinggi dari itu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Practical Inventory Management (SCMPIM) Negotiation Mastery

[X]
×