kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.948.000   47.000   2,47%
  • USD/IDR 16.541   37,00   0,22%
  • IDX 7.538   53,43   0,71%
  • KOMPAS100 1.059   10,21   0,97%
  • LQ45 797   6,35   0,80%
  • ISSI 256   2,43   0,96%
  • IDX30 412   3,30   0,81%
  • IDXHIDIV20 468   1,72   0,37%
  • IDX80 120   1,05   0,88%
  • IDXV30 122   -0,41   -0,34%
  • IDXQ30 131   0,79   0,61%

Impor Daging Tahun Ini Capai 80.000 Ton


Kamis, 18 September 2008 / 22:28 WIB
Impor Daging Tahun Ini Capai 80.000 Ton
ILUSTRASI. TAJUK - Djumyati Partawidjaja


Reporter: Nurmayanti | Editor: Test Test

JAKARTA. Daging impor akan makin membanjiri pasar Indonesia. Ini terjadi lantaran produksi daging di dalam negeri masih belum mencukupi permintaan daging. Ketua Asosiasi Pengusaha Importir Daging Indonesia (Aspidi) Thomas Sembiring memperkirakan, total volume impor daging pada 2008 akan mencapai 80.000 ton. Angka itu jauh di atas volume impor daging tahun 2007 yang hanya 68.000 ton. "Pemicu utamanya permintaan daging yang naik," kata Thomas, Kamis (18/9).

Thomas bilang, tren kenaikan impor sudah terlihat selama delapan bulan pertama tahun ini. Volume impor daging hingga Agustus 2008 sudah mencapai 60.000 ton. "Ini membuktikan konsumsi daging memang tinggi," ucapnya. Menurut Thomas, permintaan daging menjelang Lebaran bakal melonjak lebih tinggi lagi. "Biasanya lonjakan terjadi tiga hari menjelang Lebaran," ucapnya.

Ketua Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia, Rochadi Tawaf, mengatakan bahwa menjelang Lebaran, permintaan daging akan naik 10% dibanding hari biasa. Selain dari dalam negeri, pasokan juga bersumber dari daging impor. Selama ini, Australia dan New Zealand masih menjadi pemasok utama daging ke Indonesia.

Untungnya, kata Rochadi, pemerintah sudah membuka kembali keran impor daging. Sebelumnya, impor sempat terhenti lantaran isu penyakit menular pada hewan ternak yang merebak di beberapa negara.

Thomas bilang, stok daging cukup untuk memenuhi kebutuhan hingga Lebaran. "Saya jamin, pasokan daging selama Lebaran pasti cukup," imbuhnya. Soal harga, Thomas mengaku, importir tidak mengambil untung gede. Menurutnya, importir daging hanya mengutip untung 10% dari harga yang mereka beli di negara asal.

Saat ini, harga daging berkisar antara Rp 68.000 hingga Rp 70.000 per kilogram (kg). Rochadi juga menjamin, harga tidak akan naik terlalu tinggi. "Harga sekarang sudah lumayan tinggi, sehingga kami perkirakan tidak akan naik tinggi dari itu," kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×