Reporter: Nurmayanti | Editor: Test Test
JAKARTA. Tak hanya produsen pangan yang menuai untung menjelang Lebaran. Peternak sapi pun ikut menangguk uang lebih akibat permintaan daging sapi mereka juga meloncat.
Ketua Umum Perhimpunan Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) Nurendro Trikesowo mengatakan, permintaan daging sapi menjelang Lebaran naik hingga 15% dibanding hari biasa. "Dalam kondisi biasa, setiap harinya jumlah sapi yang masuk ke Jakarta dan Jawa Barat sekitar 3.000 ekor," ujar Nurendro, Selasa (9/9).
Sejauh ini, pemasok sapi terbanyak masih berasal dari Jawa Timur, Jawa Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Daerah ini memasok kebutuhan komoditi hewani di kota-kota besar di Jawa, seperti Jakarta, Surabaya dan lainnya. Sementara untuk daerah di luar Jawa, pasokan terpenuhi secara swasembada.
Khusus harga daging sapi, masyarakat tidak perlu terlalu khawatir. Sebab, Nurendro meyakinkan, kenaikan harga daging sapi hanya berkisar Rp 58.000 - Rp 60.000 per kg. Perkiraan angka ini menepis kekhawatiran bahwa harga daging sapi akan mencapai Rp 80.000 per kg menjelang Lebaran.
Berdasarkan data Direktorat Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Departemen Perdagangan (Depdag) pada Selasa (9/9), harga daging sapi di beberapa kota besar di Indonesia bervariasi. Di Jakarta, misalnya, harganya Rp 63.600 per kg, Bandung Rp 56.000 per kg, Semarang Rp 52.000 per kg dan Surabaya Rp 50.000 per kg.
Dari pantauan di lapangan, pembelian daging masih relatif anteng. Aliudin, seorang pedagang di pasar Senen, Jakarta pusat mengaku, angka penjualan dalam beberapa hari ini memang mengalami kenaikan. Tapi jumlah pembeli belum meningkat signifikan. "Penjualan kami paling hanya naik 5 kg dari hari biasa," ujarnya. Harga daging sapi di pasar Senin sekitar Rp 65.000 per kg.