kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Impor gula masih terganjal harga


Rabu, 03 November 2010 / 09:37 WIB
Impor gula masih terganjal harga
ILUSTRASI. PLTGU Tambak Lorok di Semarang, Jawa Tengah


Reporter: Herlina KD, Ewo Raswa |

JAKARTA. Rencana impor 450.000 ton gula putih tak berjalan mulus. Hingga kini, belum satupun dari enam badan usaha milik negara yang menjadi importir menggelar tender impor gula, yang harus masuk Januari-April 2011.

Direktur Utama PT Perkebunan Nusantara (PTPN) X Subiyono mengakui, selain harga gula di pasar dunia yang tinggi, perusahaannya juga masih melakukan penggilingan tebu. "Musim giling berlangsung sampai November. Setelah itu baru kita mencari gula impor," ujar Subiyono kepada KONTAN, Selasa (2/11).

Senada, Sekretaris Perusahaan PTPN XI Adig Suwandi mengungkapkan, perusahaannya masih menunggu waktu yang tepat untuk tender. "Kita masih menunggu harga sedikit turun dan menunggu pasar tidak terlalu berspekulasi," jelasnya. PTPN XI bahkan akan menunggu tender oleh Bulog.

PTPN X mendapatkan jatah impor gula sebanyak 90.000 ton. Izin impor juga diberikan kepada PTPN IX dengan volume 70.000 ton, PTPN XI 90.000 ton, PT Rajawali Nusantara Indonesia 50.000 ton, PT Perusahaan Perdagangan Indonesia 90.000 ton, dan Perusahaan Umum Bulog 60.000 ton.

Mengutip Bloomberg, harga kontrak gula putih untuk pengiriman Desember 2010 di Bursa Komoditas London hingga pukul 16.15 WIB, kemarin, mencapai US$ 743,4 per ton. Ini adalah rekor tertinggi sepanjang 2010. Sejumlah kalangan memprediksi, harga gula dunia bisa menembus US$ 800 per ton.

Adig menegaskan, PTPN XI akan membidik harga pembelian gula di bawah US$ 700 per ton. Ini dilakukan untuk meminimalisir kerugian seperti yang terjadi pada impor sebelumnya saat PTPN XI membeli gula impor seharga US$ 822 per ton. Meski sedikit mundur, Adig yakin bisa menggelar tender sebelum akhir tahun atau paling lambat Januari 2011.

Direktur Utama Bulog Sutarto Alimoeso mengakui, perusahaannya memang belum bisa melakukan tender. "Harga yang ditawarkan pemasok terlalu tinggi dari permintaan kita," kata Sutarto.

Tapi, seorang petinggi Bulog bercerita, molornya tender terjadi lantaran mereka sedang menanti musim giling di India November ini. Negara Sungai Gangga itu kini mengantongi gula mentah hasil impor dari Brasil tahun lalu.

Nah, tender gula Bulog kemungkinan dilakukan paling lambat Desember 2010. Tapi, tidak akan sekaligus. Mereka akan melakukannya lagi pada akhir Januari atau awal Februari 2011 saat harga gula dunia turun karena Thailand masuk musim giling.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×