kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor gula rafinasi mencapai 1,5 juta ton


Kamis, 02 September 2010 / 17:05 WIB
Impor gula rafinasi mencapai 1,5 juta ton


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Asosiasi Gula Rafinasi Indonesia (AGRI) sudah merealisasikan impor raw sugar untuk kebutuhan gula industri sebanyak 1,5 juta ton dari kuota impor yang diperkirakan 2,2 juta ton. Sebanyak 1,09 juta direalisasikan selama semester I, dan sisanya direalisasikan pada bulan Juli sampai Agustus 2010 lalu.

“Saat ini ada sekitar 500.000 ton lagi yang akan direalisasikan sampai akhir tahun,” kata Rahman Yamin, Direktur Eksekutif AGRI di Jakarta, Kamis (2/9). Rahman menyebutkan, pada semester II terjadi perubahan pola pemberian izin impor dari Kementerian Perdagangan (Kemdag) setelah ada evaluasi kebijakan impor gula semester I lalu.

“Hasil evalusi, kami diberikan izin jika sudah memiliki kontrak langsung dengan industri yang akan membeli gula rafinasi tersebut,” kata Yamin. Pada semester I lalu, importir gula rafinasi bisa saja merealisasikan impor tanpa harus memiliki kontrak langsung dengan industri yang akan membeli gula, sehingga bisa langsung bisa mendistribusikan kepada distributor.

Perubahan pemberian izin impor gula rafinasi itu dilakukan Kemdag setelah ditemukan perembesan gula rafinasi ke pasar konsumsi. Perembesan gula rafinasi itu juga membuat produsen gula nasional, petani tebu hingga anggota DPR meradang dan meminta pemerintah segera mengantisipasipasinya.

Sementara itu, untuk pengajuan izin impor sebanyak 500.000 ton sampai dengan Desember 2010 sebagian sudah diajukan oleh Importir Produsen (IP) kepada Menteri Perdagangan dengan persyaratan dilampirkannya kontrak pembelian dari industri makanan dan minuman yang akan membelinya.

Yamin bilang, sebagian importir sudah mengajuka dan sebagian belum ada informasinya. “Pilihan impor sekarang harus banyak petimbangan karena mendatangkannya dari Brazil,” kata Yamin.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×