kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Impor jagung untuk pakan ternak naik


Rabu, 08 Januari 2014 / 07:10 WIB
Impor jagung untuk pakan ternak naik
ILUSTRASI. Kurs Dollar-Rupiah di BCA Hari Ini Selasa 16 Agustus 2022, Tengok Sebelum Tukar Valas.KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Handoyo, Maria Elga Ratri | Editor: Herlina Kartika Dewi

JAKARTA. Impor jagung untuk kebutuhan industri pakan ternak tahun ini diproyeksi kembali meningkat. Berdasarkan perhitungan Gabungan Pengusaha Pakan Ternak (GPMT), impor jagung tahun 2014 diprediksi mencapai 3,5 juta ton, atau naik sekitar 16,5% - 12,9% ketimbang tahun lalu yang sekitar 3 juta ton - 3,1 juta ton.

Desianto Budi Utomo, Sekjen GPMT mengatakan, peningkatan volume impor jagung tahun ini lantaran produksi jagung domestik yang tidak membaik akibat cuaca yang tidak mendukung. "Kelihatannya tahun ini cuaca yang tidak bersahabat masih terus berlanjut," ujar Desianto, Senin (6/1).

Catatan saja, Kementerian Pertanian menargetkan produksi jagung tahun 2014 sebanyak 20,82 juta ton, atau tumbuh 12,48% dari realisasi produksi jagung tahun lalu yang sekitar 18,51 juta ton. Namun, lantaran keterbatasan lahan dan gangguan cuaca berpotensi membuat produksi jagung terganggu. Tak hanya itu, dari total produksi jagung domestik, saat ini hanya sebagian yang dialokasikan untuk bahan baku pakan ternak.

Sebenarnya, volume impor jagung oleh industri pakan ternak ini melebihi prediksi Kementerian Pertanian. Asal tahu saja, pada tahun 2013 lalu Kementerian Pertanian berharap impor jagung hanya sekitar 1,5 juta ton.

Nyatanya, dibandingkan dengan impor jagung pada tahun 2012, impor jagung tahun 2013 juga mengalami lonjakan cukup signifikan. Pada tahun 2012, realisasi impor jagung untuk industri pakan ternak hanya 1,7 juta ton.

Desianto bilang, impor jagung tersebut terpaksa dilakukan lantaran suplai jagung domestik terbatas. Imbasnya, harga jagung di pasar lokal melambung ke kisaran Rp 3.500 per kilogram (kg)-Rp 3.600 per kg.

Sebenarnya, peningkatan proyeksi impor jagung tahun ini juga dipicu oleh rencana kenaikan produksi pakan ternak. Tahun ini, produksi pakan ternak diperkirakan naik sekitar 11,1% dari tahun lalu menjadi 15 juta ton.

Proyeksi volume impor jagung ini didapat setelah GPMT melakukan perhitungan kapasitas produksi 65 pabrik pakan ternak domestik, angka ramalan (Aram) produksi jagung dalam negeri yang dikeluarkan Badan Pusat Statistik (BPS) dan rekam jejak industri pakan ternak dalam lima tahun terakhir.

Asal tahu saja, jagung adalah bahan baku utama pakan ternak dimana komposisinya mencapai 50% - 55% dari total kebutuhan bahan baku. Tapi, lantaran pasokan terbatas pada tahun 2013 industri pakan ternak hanya menyerap sekitar 20%-22% dari produksi jagung domestik yang menurut perkiraan BPS (Aram II) sebesar 18,51 juta ton.

Anang Hermanta, Markering Director Sinta Prima Feedmill bilang, selama ini suplai jagung lokal belum bisa memenuhi kebutuhan untuk industri pakan ternak domestik. Padahal, "Sebenarnya kami tidak mau impor karena risiko dan kualitasnya tidak jelas," ujar Anang.

Meski ada jagung impor, namun Anang bilang, harga jagung lokal tidak terpengaruh. Ia mencontohkan, tahun lalu harga jagung impor sekitar Rp 3.000 per kg, sedangkan harga jagung lokal masih lebih tinggi yakni sekitar Rp 3.400 per kg-Rp 3.500 per kg.

Sementara itu, pelemahan nilai tukar rupiah yang terjadi akhir-akhir ini berpotensi membuat ongkos produksi pakan membengkak. Imbasnya, tahun ini GPMT memperkirakan harga pakan ternak bakal terkerek sekitar Rp 600 per kg - Rp 1.200 per kg.

Sebagai gambaran, saat ini harga pakan ternak untuk broiler sekitar Rp 6.350 per kg hingga Rp 6.500 per kg. Sedangkan harga pakan ternak layer Rp 5.000 per kg hingga Rp 5.500 per kg.   

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×