kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Impor pakaian jadi diduga lebih banyak ilegal


Rabu, 16 November 2011 / 20:30 WIB
Impor pakaian jadi diduga lebih banyak ilegal
ILUSTRASI. Harga emas Antam naik lagi


Reporter: Sofyan Nur Hidayat | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Impor pakaian jadi diduga lebih banyak masuk ke Indonesia secara ilegal. Data Kementerian Perdagangan menunjukkan, selama periode Januari-Oktober 2011, impor pakaian jadi hanya mencapai US$ 136,66 juta atau naik 35% dari periode yang sama tahun lalu. Tapi Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) menyebut, nilai impor sebenarnya jauh lebih besar.

Data Kementerian Perdagangan menunjukan bahwa impor pakaian jadi pada bulan Januari sebesar US$ 12,34 juta, Februari US$ 11,67 juta, Maret US$ 14,85 juta, April US$ 10,45 juta, Mei US$ 14,98, Juni US$ 16,19 juta, Juli US$ 16,95 juta, Agustus US$ 11,96 juta, September US$ 15,97 juta dan Oktober US$ 11,27 juta. Nilai impor itu merupakan data yang tercatat di pelabuhan resmi yang menjadi pintu masuk barang impor.

Di sisi lain, Ketua Umum API, Ade Sudrajat mengatakan data impor pakaian jadi dari pemerintah China ke Indonesia saja sudah jauh lebih besar dari total impor pakaian jadi yang tercatat. "Selama Januari-Juni 2011, impor pakaian jadi dari China sudah mencapai US$ 200 juta," kata Ade, Rabu (16/11).

Sedangkan secara keseluruhan total tekstil dan produk tekstil (TPT) dari China ke Indonesia pada periode itu mencapai US$ 1,42 miliar. Tapi impor yang dilakukan menurutnya hanya sekitar US$ 1 miliar yang dikonsumsi di dalam negeri. Sisanya berbentuk bahan baku atau untuk pakaian yang diekspor lagi.

Meski angka impor yang dipaparkan Kementerian Perdagangan jauh lebih kecil, Ade tidak berani mengatakan telah terjadi impor pakaian jadi ilegal secara besar-besaran. Menurutnya, pemerintah merupakan pihak yang paling tepat untuk menjelaskan soal itu.

Total impor TPT tahun ini diperkirakan mencapai US$ 8,9 miliar. Padahal tahun lalu hanya sekitar US$ 7 miliar. Impor dari China mendominasi sekitar 70% dari total impor. Sisanya dari berbagai negara seperti Amerika Serikat dan Korea.

Di sisi lain ekspor juga terus mengalami pertumbuhan. Ekspor tahun ini diperkirakan mencapai US$ 13,1 miliar atau naik 20% dari tahun lalu. Angka itu sudah melalui penyesuaian karena adanya krisis finansial di Eropa dan Amerika Serikat. Awal tahun, API sempat menargetkan ekspor mencapai US$ 13,6 miliar.

Ketua Harian Asosiasi Pemasok Garmen dan Aksesori Indonesia (APGAI) Suryadi Sasmita mengakui kalau impor pakaian jadi yang masuk ke Indonesia lebih banyak yang ilegal. "Pelabuhan di Indonesia terlalu banyak, susah untuk mengawasinya," kata Suryadi.

Namun Suryadi tidak bisa memastikan berapa persen impor yang ilegal. Impor ilegal memang lebih menguntungkan bagi importir karena tidak perlu mengurus izin importir terdaftar (IT) dan membayar berbagai pajak.

Hingga 31 Oktober 2011, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin importir terdaftar (IT) sebanyak 649 izin. Namun dari jumlah itu, sebanyak 265 izin sudah dicabut karena tidak melakukan pelaporan realisasi impor atau tidak mengimpor selama enam bulan berturut-turut. Dengan demikian, saat ini importir pakaian jadi yang masih aktif sebanyak 364 importir.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×