kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Importir kembali desak pemerintah terbitkan izin impor tambahan bawang putih


Kamis, 05 Maret 2020 / 19:06 WIB
Importir kembali desak pemerintah terbitkan izin impor tambahan bawang putih
ILUSTRASI. Warga membeli kebutuhan pokok di sebuah pasar tradisonal kawasan kebayoran Lama, Jakarta, Kamis (06/02).


Reporter: Vendi Yhulia Susanto | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ketua Perkumpulan Pelaku Usaha Bawang Putih dan Sayuran Umbi Indonesia (Pusbarindo) Valentino mengatakan, saat ini stok bawang putih diperkirakan kurang lebih sekitar 30.000 ton sampai 35.000 ton.

Ia mengatakan, surat persetujuan impor (SPI) yang telah diterbitkan pada 26 Februari 2020 hanya 25.800 ton. Artinya, dengan jumlah yang ada diperkirakan stok bawang tidak bisa mencukupi hingga Hari Raya Idul Fitri mendatang.

Baca Juga: Kementan pastikan pasokan daging ayam dan sapi cukup sampai bulan Ramadan

Pasalnya, kata dia, kebutuhan bawang putih pada Maret 2020 sekitar 45.000 ton. Kemudian, kebutuhan itu akan meningkat sekitar 20% menjadi sekitar 55.000 ton pada April karena menjelang puasa biasanya permintaan semakin meningkat.

Selanjutnya, pada Mei 2020 kebutuhan akan meningkat menjadi sekitar 60.000 ton karena telah memasuki bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri. "Masih ada kekurangan sekitar 100.000 ton," kata Valentino, Kamis (5/3). 

Baca Juga: Cegah virus corona, delapan jenis makanan ini bisa bantu jaga daya tahan tubuh

Valentino mengatakan, pemerintah masih memiliki waktu kurang lebih 50 hari sejak hari ini hingga 24 April mendatang untuk bisa memenuhi kebutuhan tersebut.

Sebab, diperlukan proses dan waktu mulai dari terbit rekomendasi impor produk hortikultura (RIPH), surat persetujuan impor (SPI), sampai barang tiba di Indonesia yang memerlukan waktu yang cukup panjang. Hal ini belum termasuk pendistribusian ke seluruh wilayah di Indonesia.

Baca Juga: Virus corona jadi kambing hitam naiknya harga gula

"Penerbitan RIPH baru dari Kementerian Pertanian dan SPI baru dari Kementerian Perdagangan sudah sangat mendesak," kata Valentino.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×