kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   12.000   0,83%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

Importir nakal tahan stok, harga daging bisa naik


Sabtu, 02 Februari 2013 / 10:48 WIB
Importir nakal tahan stok, harga daging bisa naik
ILUSTRASI. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menguat 19,19 poin atau 0,31% ke 6.132,303 pada akhir sesi pertama hari ini (29/9)


Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Kasus penangkapan direksi importir daging sapi, PT Indoguna Utama oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) bisa memicu kenaikan harga daging. Pasalnya, beberapa importir bisa menahan dagingnya dan memanfaatkan situasi ini supaya harga daging naik. Apalagi, Kementerian Pertanian memastikan tidak akan menambah alokasi impor daging untuk tahun ini.

Marina Ratna, Ketua Asosiasi Pengusaha Protenin Hewani Indonesia (APPHI) bilang, langkah spekulan  menahan  daging agar bisa menjual di harga yang lebih tinggi bisa saja terjadi.  Tetapi ia mengategorikan importir daging yang menahan barang seperti itu adalah importir yang tidak bertanggungjawab. "Importir yang benar, tidak akan melakukan hal itu," kata Marina kepada KONTAN kemarin.

Ia menambahkan,  para importir yang sudah punya nama tidak akan menahan barang. Mereka justru akan   menjamin pasokan kepada para pelanggan.

Seperti ditulis harian ini,  Menteri Pertanian Suswono   menegaskan impor daging sapi dan sapi bakalan selama 2013 tetap seberat 80.000 ton setara daging, atau menyusut 13% dari 2012.

Marina mengatakan, harga daging sapi beku yang mahal  hingga sekitar Rp 90.000 per kg saat ini karena pasokan daging di pasar lokal tidak ada. Namun, ia mendukung program swasembada daging Kementerian Pertanian agar  para pemasok daging tidak perlu lagi mengandalkan dari pasar impor.

Saat ini, ia menilai program pemerintah tersebut belum berjalan. Lihat saja di lapangan, importir daging sapi makin bertambah banyak. Bila tahun lalu ada 52 importir daging sapi, tahun ini ada sekitar 74 importir yang mendapat jatah impor daging sapi.

Teguh Boediaya, Ketua Umum Peternak Sapi dan Kerbau Indonesia (PPSKI) mengusulkan bila ada praktik spekulasi harga daging sapi yang tinggi, pemerintah harus menindak tegas bagi yang terbukti melakukan tindakan itu. Langkah lainnya adalah menyerahkan tugas impor sapi ke BUMN agar tidak terjadi rebutan kuota daging impor.

Ia juga menyarankan pemerintah menaikan bea masuk impor daging sapi yang saat ini dinilai terlalu kecil yakni 5%. Dengan cara ini, ia yakin ini akan memangkas marjin para pengimpor daging sapi. "Naikkan saja bea masuk daging impor, supaya tidak berebut kuota," kata Teguh.

Suswono, mengatakan pemerintah berusaha mencegah kenaikan harga daging sapi dengan  menjalin kerjasama dengan pemda penghasil sapi lokal untuk memasok sapi ke Jakarta. "Bulan ini ada kerjasama dengan pemerintah daerah yang sanggup memasok sapi," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×