Reporter: Sri Sayekti | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perindustrian (Kemenperin) terus mendorong pengembangan kawasan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) agar semakin berkontribusi besar terhadap perekonomian nasional. Kawasan industri yang berlokasi di Sulawesi Tengah ini telah menjadi salah satu pusat pertumbuhan sektor hilirisasi mineral, khususnya nikel, yang memainkan peran penting dalam rantai pasok global industri baterai kendaraan listrik.
“Keberadaan IMIP tidak hanya memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen dan pengolah bahan baku strategis, tetapi juga menjadi pengungkit penciptaan nilai tambah dalam negeri, meningkatkan nilai ekspor, dan penyerapan tenaga kerja lokal,” kata Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) Faisol Riza saat melakukan kunjungan kerja di Kawasan IMIP, Rabu (13/8/2025).
Wamenperin menekankan, pentingnya penambahan kapasitas produksi di IMIP agar mampu memenuhi permintaan pasar global sesuai standar yang berlaku. Apalagi, IMIP merupakan salah satu etalase industri Indonesia di mata dunia internasional yang sesuai dengan misi Asta Cita Presiden Prabowo Subianto, yakni melanjutkan hilirisasi dan industrialisasi untuk meningkatkan nilai tambah di dalam negeri.
Baca Juga: Kemenperin dan HKI Susun Penguatan Regulasi untuk Tarik Investasi di Kawasan Industri
“Kesuksesan IMIP akan mencerminkan kemajuan industri nasional sebagaimana harapan Bapak Presiden Prabowo, yakni industri dalam negeri yang berkembang, memberikan sumbangan pajak optimal, dan menyejahterakan masyarakat,” tambahnya.
Sejalan dengan visi Presiden Prabowo untuk menghadirkan mobil listrik produksi Indonesia, Wamenperin juga mendorong percepatan produksi baterai listrik berbasis nikel yang menjadi bagian penting ekosistem kendaraan listrik di tanah air.
“Komponen strategis ini menjadi bagian penting dalam membangun ekosistem kendaraan listrik nasional yang terintegrasi, mulai dari pengolahan bahan baku, manufaktur baterai, hingga perakitan kendaraan,” imbuhnya.
Faisol menambahkan, Kemenperin akan terus bersinergi dengan pengelola kawasan, pemerintah daerah, dan kementerian/lembaga terkait untuk memastikan kawasan IMIP berkembang sesuai regulasi dan prinsip keberlanjutan. “Kita ingin memastikan bahwa pengembangan kawasan industri ini tidak hanya memperkuat daya saing nasional, tetapi juga memberikan manfaat nyata bagi masyarakat sekitar dan menjaga kelestarian lingkungan,” ungkap Wamenperin.
Dengan dukungan penuh dari pemerintah, kawasan IMIP diharapkan menjadi role model kawasan industri terintegrasi di Indonesia yang menggabungkan kekuatan hilirisasi mineral, industri manufaktur, dan inovasi teknologi ramah lingkungan, menuju visi Indonesia sebagai salah satu pusat industri global.
Baca Juga: Kemenperin: Dari 170 Kawasan Industri, Baru 31 Kawasan yang Berstatus OVNI
Lebih lanjut, saat sebagian sektor industri masih mencari jalan keluar dari tekanan global, subsektor logam dasar justru menunjukkan kinerja positif. Pada kuartal II-2025, pertumbuhannya menembus 14,91 persen secara tahunan (year on year/yoy). Kinerja industri logam dasar tersebut berhasil melampaui jauh pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,12 persen.
“Pertumbuhan ekonomi dari industri pengolahan nampak terlihat dari hasil data BPS. Semua hasil itu merupakan bagian kerja sama stakeholder dan pelaku industri, unsur masyarakat di daerah, termasuk TNI-Polri dalam membangun sektor industri,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Komunikasi PT IMIP Emilia Bassar menyambut positif kunjungan kerja Wamenperin. “Kerja sama IMIP dengan Kemenperin selama ini telah berjalan baik, khususnya dalam mendorong peningkatan investasi. Dukungan pemerintah menjadi modal penting bagi IMIP untuk terus bertumbuh di tengah tantangan global,” ujarnya.
Menurut Emilia, kunjungan ini diharapkan semakin memperkuat koordinasi antara pemerintah dan dunia usaha, serta memastikan peran strategis IMIP dalam mendukung pertumbuhan industri nasional dan kesejahteraan masyarakat.
Baca Juga: Pengembang Kawasan Industri Ungkap Usulan Regulasi dan Insentif untuk Tarik Investasi
Selanjutnya: Rusia Batasi Panggilan Telegram dan WhatsApp, Apa Alasannya?
Menarik Dibaca: Honor 400 Pro Mengusung Fitur Fast Charging 100W? Nggak Perlu Power Bank Lagi
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News