Reporter: Gentur Putro Jati |
JAKARTA. Sekretaris Jenderal Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Tengku Burhanudin memastikan bukan kemampuan maskapai nasional yang dikhawatirkan dalam liberalisasi penerbangan. Tetapi pasar internasional yang dikhawatirkan mampu diambil maskapai asing.
Menurut Tengku, saat ini maskapai Indonesia yang berencana terbang ke Eropa hanya Garuda Indonesia. Sementara maskapai lain yang sudah dicabut larangan terbangnya oleh otoritas penerbangan Uni Eropa belum ada yang berencana terbang kesana. "Saya khawatir pasar ke Eropa akan diambil maskapai asing," tegasnya.
INACA memang meminta pemerintah untuk melindungi kepentingan maskapai nasional sebelum diberlakukannya liberalisasi penerbangan atau open sky pada 2015. Menurut Ketua Umum INACA Emirsyah Satar, kompetisi saat pemberlakuan open sky harus didasarkan pada tingkat kompetisi yang sama.
Sebagai catatan, Kementerian Perhubungan berencana membuka lima Bandara untuk mengakomodir kesepakatan open sky diantara negara Asean. Yaitu Bandara Soekarno-Hatta Jakarta, Bandara Polonia Medan, Bandara Ngurah Rai Denpasar, Bandara Juanda Surabaya, dan Bandara Hasanudin
Makassar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News