kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.491.000   15.000   1,02%
  • USD/IDR 15.835   20,00   0,13%
  • IDX 7.196   61,44   0,86%
  • KOMPAS100 1.106   12,55   1,15%
  • LQ45 877   9,19   1,06%
  • ISSI 220   3,21   1,48%
  • IDX30 449   5,23   1,18%
  • IDXHIDIV20 541   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,64   1,31%
  • IDXV30 135   1,63   1,22%
  • IDXQ30 149   1,31   0,89%

INACA Sebut Lion Air Group Masih Mendominasi Pangsa Pasar Penerbangan Domestik


Selasa, 19 November 2024 / 17:25 WIB
INACA Sebut Lion Air Group Masih Mendominasi Pangsa Pasar Penerbangan Domestik
ILUSTRASI. ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/nz. INACA menyampaikan bahwa dalam hal market share maskapai penerbangan domestik, Lion Air Group masih mendominasi.


Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia National Air Carriers Association (INACA) menyampaikan bahwa dalam hal market share maskapai penerbangan domestik, Lion Air Group masih mendominasi. 

Sekretaris Jenderal INACA Bayu Sutanto memberikan detail bahwa Lion Air Group seperti Lion Air,  Batik Air, Wings AIr, dan Super Air Jet mendominasi pangsa pasar yakni sebanyak 62%. 

"Lion Air Group masih mendominasi pangsa pasar maskapai penerbangan dalam negeri yakni sebesar 62%, sedangkan Garuda Indonesia dan Citilink menduduki 27%," ujar Bayu kepada Kontan, Selasa (19/11). 

Ia melanjutkan, maskapai penerbangan lain seperti Pelita Air dan lainnya menempati sisa porsi pangsa pasar. 

Baca Juga: Rapor Merah Kinerja Maskapai Penerbangan

Lebih jauh, INACA juga memberikan tanggapan mengenai kehadiran BBN Airlines yang baru saja masuk ke pasar Indonesia. Bayu menilai kehadiran BBN Airlines tidaklah signifikan pembagian pangsa pasar dan kompetisi antar maskapai penerbangan dalam negeri. 

INACA menilai, BBN Airlines bisa saja melihat potensi di pasar Indonesia. Terutama melihat rute-rute CGK alias Bandara Soekarno Hatta ke Bandara Djuanda Surabaya.

"BBN Airlines bisa saja melihat potensi dari rute-rute tertentu di Indonesia, terlepas dari situasi harga avtur yang tinggi, bea masuk dan pajak, maupun aturan TBA dan TBB, hingga kondisi daya beli masyarakat," paparnya.

Baca Juga: Kerugian Maskapai Penerbangan Dalam Negeri Membengkak

Selanjutnya: Ramai Boikot PPN 12% di Media Sosial, Begini Tanggapan Ditjen Pajak

Menarik Dibaca: Cara Merekam Panggilan Telepon dan Percakapan di iPhone agar Bisa Tersimpan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective [Intensive Boothcamp] Financial Statement Analysis

[X]
×