Reporter: David Oliver Purba | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Indonesia Asahan Alumunium (Persero) berencana membuat lini bisnis turunan aluminium. Selain memberi nilai tambah, perusahaan yang dikenal dengan nama Inalum ini berencana memperbesar pasar dalam negeri.
Inalum berencana memproduksi dua produk aluminium turunan yaitu alloy senilai 30.000 ton per tahun dan billet sebesar 90.000 ton per tahun.
Perusahaan pelat merah ini berencana memproduksi dua turunan aluminium ini pada akhir 2016.
Saat ini, Inalum memproduksi jenis ingot (batangan) di pabriknya di Kuala Tanjung, Kecamatan Sei Suka, Kabupaten Batu Bara, Sumatera Utara. Kapasitas terpasang mencapai 225.000 ton per tahun.
Direktur Utama Inalum, Winardi Sutomo menjelaskan, kedua lini bisnis ini akan memberikan tambahan pemasukan yang cukup besar untuk perusahaan. Pasalnya, banyak perusahaan yang berbahan baku alumunium memerlukan produk alumunium jenis alloy dan billet untuk bahan baku produknya.
Winardi bilang, untuk satu ton alumunium alloy, Inalum bisa mendapatkan nilai tambah sebesar US$ 200-US$ 300 per ton, dan US$ 100-US$ 200 untuk satu ton alumunium billet.
Untuk menambah lini baru ini, Inalum berinvestasi sebesar US$ 30 juta – US$ 40 juta. “Nilai tambah yang didapat Inallum akan cukup besar setelah produk ini diproduksi,” ujar Winardi kepada KONTAN, Senin (12/10).
Untuk pemasaran kedua produk ini, Inalum akan fokus didalam negeri, yakni dengan menggandeng perusahaan yang telah menjadi pelanggan Inalum.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News