Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tri Sulistiowati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Industri petrokimia berhadapan dengan sederet pekerjaan rumah untuk mengurangi ketergantungan impor dan menjaga stabilitas pasokan bahan baku bagi industri di dalam negeri. Pelaku industri petrokimia menyusun peta jalan (roadmap) untuk menekan defisit dan memperkuat struktur manufaktur nasional.
Asosiasi Olefin, Aromatik, dan Plastik Indonesia atau Indonesia Olefin, Aromatic and Plastic Industry Association (Inaplas) mencatat dalam lima tahun terakhir, Indonesia masih dibayangi defisit pada komoditas petrokimia. Defisit pada tahun 2020 sebanyak 7,32 juta ton atau setara dengan US$ 7,1 miliar.
Defisit meningkat menjadi 8,10 juta ton (US$ 10,8 miliar) pada 2021. Pada tahun 2022, defisit berada di level 7,75 juta ton (US$ 11 miliar), dan kembali mendaki menjadi 8,50 juta ton meski secara nilai melandai jadi US$ 9,5 miliar pada 2023.
Secara volume, kenaikan defisit berlanjut pada 2024 menjadi 10,5 juta ton dengan nilai sekitar US$ 11 miliar. Peningkatan defisit ini menggambarkan besarnya kebutuhan bahan baku yang belum mampu dipenuhi oleh kapasitas produksi dalam negeri.
Baca Juga: HKI Usul Penurunan Bertahap PPN Jadi 8% untuk Memacu Pertumbuhan Industri
Sekretaris Jenderal Inaplas, Fajar Budiono mengungkapkan bahwa kenaikan defisit bahan baku petrokimia bukan hanya menjadi beban bagi industri hulu, tetapi juga menghambat pertumbuhan industri hilir yang membutuhkan pasokan stabil dengan harga kompetitif. Industri hilir melaju, sementara kapasitas hulu belum mengikuti.
"Oleh karena itu, roadmap 2025–2045 menjadi penting sebagai panduan akselerasi pembangunan industri petrokimia nasional,” ujar Fajar dalam focus group discussion Outlook Industri Kimia yang diselenggarakan oleh Forum Wartawan Industri (Forwin) pada akhir pekan lalu.
Fajar menekankan roadmap tersebut tidak semata fokus pada peningkatan kapasitas produksi, tetapi juga pada penguatan integrasi antara refinery dan cracker. Dengan begitu Indonesia diharapkan mampu menghadirkan produk petrokimia yang lebih kompetitif, menghemat devisa, dan memperkuat struktur industri secara menyeluruh.
Roadmap pengembangan yang disusun Inaplas memetakan empat fase strategis pembangunan industri petrokimia nasional. Pada fase pertama tahun 2025, fokus diarahkan pada pemulihan kapasitas produksi dan penyelesaian proyek kilang seperti Refinery Development Master Plan (RDMP) serta pembangunan cracker kedua, mengingat tekanan global yang masih cukup berat.
Memasuki tahun 2030, Indonesia ditargetkan mencapai kecukupan pasokan melalui pembangunan cracker ketiga, fasilitas Grass Root Refinery (GRR) baru, pembangunan Condensate Splitter Unit, serta penerapan energi hijau untuk menurunkan ketergantungan impor.
Selanjutnya pada tahun 2035, Indonesia bersiap memasuki fase pengembangan produk bernilai tambah tinggi, termasuk engineering plastic yang menjadi bahan utama komposit untuk industri pesawat masa depan. Tren global memperkirakan bahwa pesawat komersial generasi baru pada 2040 akan menggunakan komposit plastik hingga 60% dari total berat struktur pesawat.
Pada tahun 2045, tahap akhir roadmap menargetkan terwujudnya integrasi penuh antara kilang dan petrokimia. Dengan begitu Indonesia diharapkan tidak hanya mampu memenuhi seluruh kebutuhan domestik, tetapi juga mengekspor produk akhir bernilai tinggi.
“Integrasi refinery dan petrokimia akan memberikan keuntungan besar bagi negara. Biaya logistik turun, produk lebih kompetitif, dan kita bisa mengurangi devisa impor yang selama ini membebani neraca perdagangan. Itu sebabnya pembangunan GRR dan cracker baru menjadi prioritas dalam roadmap,” ujar Fajar.
Fajar menegaskan bahwa industri petrokimia merupakan fondasi penting bagi daya saing manufaktur Indonesia. “Kalau ingin menjadi negara industri maju pada 2045, kita tidak punya pilihan selain membangun industri petrokimia yang kuat, terintegrasi, dan mandiri," tandas Fajar.
Baca Juga: Transisi ke Listrik Bersih Bawa Lompatan Efisiensi Produksi
Selanjutnya: Perketat Pengawasan BBM Subsidi, Pertamina Blokir 394.000 Kendaraan
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Weekday 18-20 November 2025, Beli 1 Gratis 1 Es Krim Aice-Haagen Dazs
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News













