Reporter: Vina Elvira | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Caturkarda Depo Bangunan Tbk (DEPO) melihat prospek bisnis di paruh kedua 2024 lebih menjanjikan dibandingkan periode sebelumnya. Rencananya perseroan akan menambah 3 gerai baru di sisa tahun ini.
Manajemen meyakini target kinerja yang diincar tahun 2024 dapat terealisasi di akhir tahun nanti. Sepanjang tahun ini, Caturkarda Depo Bangunan memproyeksikan angka penjualan mencapai Rp 3,1 triliun dan laba bersih diharapkan angkanya bisa sebesar Rp 115 miliar.
Direktur DEPO, Erwan Irawan Noer menyebut perseroan memandang semester kedua akan lebih baik dari semester satu. Hal ini didorong oleh beberapa faktor seperti stabilnya peralihan kepemimpinan politik dan meredanya gejolak dollar AS, sehingga diharapkan dapat menjadi katalis pertumbuhan ekonomi Indonesia di semester kedua ini.
“Dengan begitu diharapkan prospek kinerja semester kedua 2024 akan lebih meningkat dibanding semester satu lalu. Perseroan memandang target Perseroan masih on track tidak berubah dari sebelumnya,” ungkap Erwan, kepada Kontan.co.id, pekan lalu.
Baca Juga: Capex Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Terserap Buat Ekspansi Gerai
Salah satu upaya yang dilakukan untuk mencapai target adalah dengan membuka gerai baru. DEPO sendiri telah merencanakan untuk membuka tiga gerai baru pada semester kedua tahun ini.
Manajemen menyiapkan alokasi belanja modal atau capital expenditure (Capex) sebesar Rp 260 miliar pada tahun 2024. Hingga saat ini dana capex tersebut telah terserap sebesar 49%, yang digunakan untuk pembelian tanah, konstruksi, serta support operasional.
“Hingga saat ini telah terserap sebesar 49% untuk pembelian tanah dan bangunan di Pekanbaru, konstruksi bangunan gerai baru, dan support operasional berupa sarana prasarana, peralatan, dan kendaraan untuk gerai baru,” jelas Erwan.
Baca Juga: Caturkarda Depo Bangunan (DEPO) Memacu Pertumbuhan Kinerja
Jika merujuk laporan keuangan, penjualan bersih DEPO tercatat mencapai Rp 1,30 triliun selama periode Januari-Juni 2024. Angka ini meningkat 2,18% year on year (yoy) dari sebelumnya Rp 1,27 triliun pada Januari-Juni 2023.
Penjualan tersebut terdiri atas penjualan bahan bangunan sebesar Rp 782,20 miliar, penjualan bahan finishing Rp 494,52 miliar, dan penjualan lain-lain Rp 28,91 miliar.
Sementara dari sisi bottom line, laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 40 miliar. Angka ini turun tipis dari laba bersih periode yang sama tahun lalu senilai Rp 41,30 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News