kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.499.000   -40.000   -2,60%
  • USD/IDR 15.935   -60,00   -0,38%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

Indeks manufaktur naik, ini pendapat pelaku bisnis


Senin, 04 Juni 2018 / 20:02 WIB
Indeks manufaktur naik, ini pendapat pelaku bisnis
ILUSTRASI. Pabrik obat


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja industri nasional kembali menggeliat. Capaian ini berdasarkan laporan indeks manajer pembelian (purchasing manager index/PMI) yang dirilis oleh Nikkei.

Nikkei mencatat, pada Mei 2018, PMI manufaktur Indonesia berada di angka 51,7 atau naik dibanding bulan sebelumnya yang mencapai 51,6. PMI di atas 50 menandakan manufaktur tengah ekspansif. Kenaikan ini memang tipis. Tapi, Nikkei mencatat, ini merupakan level tertinggi dalam 23 bulan terakhir atau sejak Juni 2016.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Utama PT Millennium Pharmacon International Tbk Mohamad Muhazni bin Mukhtar memaparkan, sampai dengan Mei 2018, penjualan masih tumbuh double digit. Catatan saja, tahun ini emiten farmasi menargetkan pendapatan bisa tumbuh 15%. "Lebih banyak permintaan untuk alat kesehatan dan obat ethical," kata Muhazni kepada Kontan.co.id, Senin (4/6).

Adapun permintaan masih dari saluran utama seperti apotek, rumah sakit swasta dan rumah sakit pemerintah. Di tahun ini, emiten berkode emiten SDPC itu juga punya rencana baru, yakni menambah kerja sama dengan prinsipal baru. Saat ini sudah ada 31 prinsipal yang sudah bekerja sama dengan MPI.

Namun tak semua industri mengalami peningkatan, Ketua Asosiasi Kimia Dasar Anorganik Indonesia  Michael Susanto Pardi menjelaskan industri kimia yang biasa menyuplai ke industri hilir masih melemah. Menurutnya permintaan bahan baku dari sektor makanan, minuman, tekstil, plastik cenderung menurun. "Kita harapkan semester dua bisa naik seperti tahun lalu. Karena Lebaran ini permintaan belum banyak," kata Michael kepada Kontan.co.id, Senin (4/6).

Sebagai informasi, rilis Nikkei Indonesia Manufacturing PMI disusun berdasarkan data yang dikompilasi dari respons bulanan melalui kuesioner yang dikirimkan kepada lebih dari 300 perusahaan industri. Sektor manufaktur yang disurvei terbagi dalam delapan kelompok utama, yaitu logam dasar, kimia dan plastik, listrik dan optik, makanan dan minuman, teknik mesin, tekstil dan busana, kayu dan kertas, dan transportasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×