Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat industri manufaktur Indonesia kembali menunjukkan geliat positif pada Februari 2020 melalui cerminan data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia, Kementerian Perindustrian akan lakukan beberapa langkah strategis.
Langkah itu adalah menjaga ketersediaan bahan baku dan energi untuk keberlangsungan produktivitas sektor industri, fokus pengoptimalan implementasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), mendorong peningkatan investasi di sektor industri, yang meliputi perbaikan kemudahan perizinan, promosi investasi, dan fasilitasi pemberian insentif.
"Selama lima tahun ke depan, kami telah mengidentifikasi rencana investasi sektor industri sebanyak 81 proyek dengan nilai total Rp921 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 125 ribu orang," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan di Jakarta, Senin (2/3).
Baca Juga: Kenaikan indeks PMI manufaktur Indonesia dibayangi virus corona
Sebagai informasi, IHS Markit memperlihatkan kenaikan dari 49,3 pada bulan Januari ke posisi 51,9 pada Februari 2020.
Peningkatan PMI manufaktur Indonesia tersebut, pertama kalinya pada kondisi bisnis sejak bulan Juni lalu. Poin PMI di atas angka 50 menandakan bahwa sejumlah sektor manufaktur masih melakukan upaya perluasan usaha atau ekspansif.
“Melalui laporan tersebut, kami optimistis terhadap kepercayaan diri dari para investor di sektor industri yang masih tumbuh. Selain itu, mereka juga melihat bahwa iklim usaha di Indonesia tetap kondusif,” lanjutnya.