kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indeks PMI naik, Kemenperin: Investor masih pede


Senin, 02 Maret 2020 / 16:03 WIB
Indeks PMI naik, Kemenperin: Investor masih pede
ILUSTRASI. Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita di Jakarta, Sabtu (29/2/2020).


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Melihat industri manufaktur Indonesia kembali menunjukkan geliat positif pada Februari 2020 melalui cerminan data Purchasing Managers Index (PMI) manufaktur Indonesia, Kementerian Perindustrian akan lakukan beberapa langkah strategis.

Langkah itu adalah menjaga ketersediaan bahan baku dan energi untuk keberlangsungan produktivitas sektor industri, fokus pengoptimalan implementasi program Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), mendorong peningkatan investasi di sektor industri, yang meliputi perbaikan kemudahan perizinan, promosi investasi, dan fasilitasi pemberian insentif.

"Selama lima tahun ke depan, kami telah mengidentifikasi rencana investasi sektor industri sebanyak 81 proyek dengan nilai total Rp921 triliun dan penyerapan tenaga kerja sebanyak 125 ribu orang," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita sebagaimana dikutip dari keterangan resmi yang diterima Kontan di Jakarta, Senin (2/3).

Baca Juga: Kenaikan indeks PMI manufaktur Indonesia dibayangi virus corona

Sebagai informasi, IHS Markit memperlihatkan kenaikan dari 49,3 pada bulan Januari ke posisi 51,9 pada Februari 2020.

Peningkatan PMI manufaktur Indonesia tersebut, pertama kalinya pada kondisi bisnis sejak bulan Juni lalu. Poin PMI di atas angka 50 menandakan bahwa sejumlah sektor manufaktur masih melakukan upaya perluasan usaha atau ekspansif.

“Melalui laporan tersebut, kami optimistis terhadap kepercayaan diri dari para investor di sektor industri yang masih tumbuh. Selain itu, mereka juga melihat bahwa iklim usaha di Indonesia tetap kondusif,” lanjutnya.

Survei PMI manufaktur dikompilasi dari respons bulanan terhadap kuesioner yang dikirimkan kepada eksekutif pembelian di lebih dari 300 perusahaan industri yang dibagi dalam delapan kategori, yakni logam dasar, kimia dan plastik, listrik dan optik, makanan dan minuman, teknik mesin, tekstil dan busana, kayu dan kertas, serta transportasi.

Sebelumnya, Menperin menegaskan, pihaknya meyakini kinerja industri pengolahan nonmigas masih berada pada fase ekspansi pada triwulan I tahun 2020.

Baca Juga: Satu setengah jam jelang penutupan perdagangan, IHSG melorot ke level 5.375

Dia optimistis, jika jurus tersebut berjalan dengan baik, target pertumbuhan industri pengolahan nonmigas sebesar 5,3% pada tahun 2020 bisa tercapai.

Kontribusi industri pengolahan nonmigas terhadap total PDB nasional dibidik hingga 17,8% sepanjang tahun ini. Berikutnya, kontribusi ekspor produk industri terhadap ekspor nasional akan mencapai 72,2% pada tahun 2020.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×