kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.504.000   5.000   0,33%
  • USD/IDR 15.935   0,00   0,00%
  • IDX 7.246   -68,22   -0,93%
  • KOMPAS100 1.110   -11,46   -1,02%
  • LQ45 880   -11,76   -1,32%
  • ISSI 222   -0,92   -0,41%
  • IDX30 452   -6,77   -1,48%
  • IDXHIDIV20 545   -7,80   -1,41%
  • IDX80 127   -1,32   -1,03%
  • IDXV30 136   -1,06   -0,77%
  • IDXQ30 150   -2,29   -1,50%

India tertarik proyek pembangkit listrik 35.000 MW


Selasa, 03 November 2015 / 15:48 WIB
India tertarik proyek pembangkit listrik 35.000 MW


Sumber: Kompas.com | Editor: Havid Vebri

JAKARTA. Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) mengungkapkan, para pengusaha India tertarik berkecimpung dalam proyek pembangunan pembangkit listrik 35.000 megawatt.

Ketertarikan itu bak bergayung sambut lantaran pemerintah juga menginginkan India ambil bagian dalam megaproyek tersebut.

"Jadi ada beberapa yang berencana akan itu (investasi pembangkit listrik 35.000 megawatt) sekarang ini menurunkan itu bagimana lebih keperencanaannya. Memang bahwa pengusaha dari India itu banyak yang bermain di wilayah itu (sektor energi)," ujar Kepala BKPM Franky Sibarani saat ditemui disela-sela acara Forum Bussiness India-Indonesia, Jakarta, Selasa (3/11).

Menurut Franky, India adalah negara yang teknologinya cukup maju di dunia. Pengusahaan teknologi di sektor energi pun dinilai sangat mumpuni. Namun dia belum mau menyebut jenis energinya.

"Misalnya (perusahaan) Adani itu kan cukup besar kapasitasnya di India 11,2 gigawatt kan cukup besar. Nah dia sekarang lagi bangun 5.000 magawaat pembangkit listrik tenaga solar dI India. Nah dengan pengalaman itu lah mereka purpose power plan ke kita. Renewable atau enggak itu tinggal nanti dia tergantung bahan bakunya," kata Franky.

Selain Adani, Franky yakin ada banyak perusahaan India lainya yang berminat berinvestasi di Indonesia. Selain sektor energi, kerjasama di sektor perdagangan juga akan terus ditingkatkan.

"Intinya kami membuka investasi dari India dan komunikasi kami dengan Dubes India cukup baik sehingga kita mencoba memfasilitasi bila ada kendala investasi," ucap Franky.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Kiat Cepat Baca Laporan Keuangan Untuk Penentuan Strategi dan Penetapan Target KPI Banking and Credit Analysis

[X]
×