Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Yudho Winarto
Lalu selanjutnya proses Engineering, Procurement and Construction (EPC) setelah proses FEED rampung, serta tunduk pada pemenuhan beberapa persyaratan yang disepakati oleh para pihak.
Sementara itu, Executive Chairman Nusantara Resources Greg Foulis menyambut baik penandatanganan term sheet ini, sehingga dapat menunjukkan kepada seluruh pemangku kepentingan terkait dengan kepentingan nilai dari proyek dan kejelasan pendanaan Proyek Awak Mas.
"Kami percaya dengan dukungan para pemegang saham utama, Nusantara akan dapat menyelesaikan perjanjian-perjanjian dengan Indika Energy dan Petrosea pada awal 2020 dan melanjutkan aktivitas pembangunan proyek secara signifikan," ungkap Greg.
Baca Juga: Indika Energy (INDY) telah produksi batubara 30 juta ton hingga Oktober 2019
Sebagai informasi, Nusantara Resources Limited sendiri merupakan perusahaan pertambangan emas yang terdaftar di Australian Stock Exchange (ASX), dengan proyek utama yaitu Awak Mas.
Proyek ini memiliki perkiraan cadangan 1,1 juta ons emas dan 2 juta ons sumber daya emas di Sulawesi Selatan.
Awak Mas ditemukan pada tahun 1988, dan telah melakukan sekitar 135 km pengeboran dengan 1.100 titik bor. Awak Mas merupakan perjanjian Kontrak Karya Generasi ke-7 dengan pemerintah Indonesia, yang mana PT Masmindo Dwi Area, anak perusahaan Nusantara Resources, memiliki hak eksklusif untuk mengeksploitasi Proyek Awak Mas hingga tahun 2050.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News