Reporter: Ika Puspitasari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Indika Energy Tbk (INDY, anggota indeks Kompas100 ini,) memacu produksi batubara memasuki semester dua ini. Pada periode Januari hingga Mei 2019 emiten berkode saham INDY ini sudah mengenduk sebanyak 14,58 juta ton batubara, naik tipis 1,04% dari periode yang sama tahun sebelumnya 14,43 juta ton.
Head Of Corporate Communication INDY Leonardus Herwindo menjelaskan produksi dari Kideco Jaya Agung sebesar 13,98 juta ton batubara hingga Mei 2019, atau kurang lebih sama dari periode tahun 2018 sebanyak 13,96 juta ton batubara.
“Sementara MUTU hingga Mei 2019 memproduksi 600.000 ton batubara sekitar 22% lebih banyak dibandingkan periode yang sama di 2018 sebanyak 468.000 ton batubara,” ungkapnya, Selasa (2/7).
Sambil menggenjot produksi agar mencapai target terpasang 34 juta ton pada tahun ini, INDY juga fokus dalam kegiatan operasional agar dapat berproduksi dengan efisien dan efektif.
Untuk itu, perusahaan menerapkan aplikasi teknologi pertambangan di beberapa proyeknya dengan harapan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan. INDY juga melakukan sinergi antar anak usaha agar semakin meningkatkan kegiatan operasional Indika Energy Group.
“Kami juga akan terus menjajaki peluang-peluang usaha lainnya dengan melakukan diversifikasi bisnis khususnya di bidang non-batubara,” imbuhnya.
Bahkan perseroan menargetkan pendapatan dari bisnis nonbatubara bakal berkontribusi 25% dari total pendapatan dalam lima tahun ke depan. INDY merambah ke bisnis pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Cirebon unit II melalui anak usahanya yakni PT Cirebon Electric Power. Hingga Mei 2019, pengerjaan konstruksi telah mencapai 27%, sementara progress secara keseluruhan telah mencapai 45%.
Tak hanya itu, Indika Energy tengaha membangun fuel storage di Kalimantan Timur melalui PT Kariangau Gapura Terminal Energi (KGTE). Saat ini progres pembangunannya berada dalam tahap konstruksi tangki, jetty dan berbagai infrastruktur pendukung lainnya. Nantinya KGTE akan memiliki dan mengoperasikan terminal ini guna mendukung aktivitas penyimpanan dan pengiriman bahan bakar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News