kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45929,53   1,89   0.20%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indo Komoditi Korpora (INCF) mendapatkan dua klien baru di tahun ini


Rabu, 31 Juli 2019 / 21:21 WIB
Indo Komoditi Korpora (INCF) mendapatkan dua klien baru di tahun ini


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indo Komoditi Korpora Tbk (INCF) siap mendapatkan dua klien baru di penghujung tahun 2019. Selain itu, emiten karet ini bersiap meningkatkan utilitas produksinya di semester II-2019.

Direktur Utama  Indo Komoditi Korpora Sujaka Lays menjelaskan, dua klien baru untuk disuplai bahan baku karetnya. Sayangnya industri ban yang akan disuplai belum mau dibeberkan.

Asal tahu, saat ini semua klien perusahaan yang menggunakan karet dari Indo Komoditi Korpora berasal dari luar negeri. Antara lain Michellin, Hankook dan lain sebagainya.

"Tinggal proses approval dari manajemen saja. Yang pasti proses audit sudah selesai dilakukan," kata Sujaka usai paparan publik insidentil, Rabu (31/7).

Baca Juga: Bergerak tak wajar, BEI hentikan sementara perdagangan saham Indo Komoditi (INCF)

Kontribusi pendapatan atas hasil dua klien ini belum dibeberkan. Yang jelas ini membantu target pendapatan emiten berkode saham INCF tahun ini yakni sebesar Rp 750 miliar. Target ini naik dari tahun lalu yang sebesar Rp 735 miliar.

Selain itu, INCF akan meningkatkan kembali volume produksi pada semester kedua tahun ini. Hal ini agar dapat menambal penurunan 15%-20% produksi pada semester pertama. Volume produksi turun karena ada peremajaan mesin yang terjadi di semester I-2019.

Ini membuat di semester I-2019 produksi yang berjalan hanya satu line mesin olahan karet yakni 36.000 ton per tahun. Sedangkan INCF dengan dua line mesin memiliki kapasitas produksi yang mencapai 72.000 ton per tahun.

Baca Juga: BEI buka gembok saham Indo Komoditi Korpora (INCF), naik 6,10% di awal perdagangan

"Tidak ada peningkatan kapasitas produksi. Hanya saja diharapkan semester II-2019 ada peningkatan produksi 35% dibandingkan semester I-2019," ujarnya.

Sujaka menilai, prospek industri karet masih potensial mengingat kebutuhan karet dari dalam dan luar negeri besar. Mulai dari kebutuhan untuk industri ban komersial dan kendaraan penumpang. "Apalagi Indonesia merupakan produsen karet alam terbesar, kami optimis kebutuhan akan ada," katanya.

Sekedar info, pendapatan usaha INCF di kuartal I-2019 mencapai Rp 148,5 miliar atau naik dibanding periode sama tahun lalu sebanyak Rp 104,4 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet

[X]
×