Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakasa Tbk (INTP) memperkirakan biasanya akhir tahun 2020 ini pasar semen berpeluang meningkat. Seiring dengan dikebutnya proyek-proyek pembangunan di berbagai daerah.
Antonius Marcos, Corporate Secretary INTP mengakui hal tersebut, di mana pada masa normal sebelum pandemi Covid-19 berlangsung, konsumsi semen domestik di kuartal keempat cenderung membaik. Hal ini disebabkan pengerjaan proyek-proyek konstruksi yang perlu diselesaikan di akhir tahun.
Namun dengan situasi pandemi yang melanda saat ini, Antonius mengaku sedikit sulit memberikan prediksi yang pasti. "Sebab untuk konsumsi semen ke depan sangat bergantung pada penanganan Covid dan aturan pemerintah tentang PSBB dan lainnya," tegasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (16/10).
Baca Juga: Ini sentimen yang akan mendorong permintaan semen dalam negeri
Adapun potensi pasar yang bisa diraup datang dari berbagai daerah, namun trennya belakangan ini untuk produk semen curah memang menunjukkan peningkatan konsumsi di luar Pulau Jawa.
"Kami dalam posisi yang siap untuk melayani kenaikan permintaan di wilayah luar Jawa tersebut karena saat ini kami sudah memiliki satu pabrik semen di Kalimantan Selatan dan juga beberapa terminal semen di Sumatra, Lombok, Sulawesi," sebut Antonius.
Sayangnya manajemen enggan membidik target yang muluk-muluk untuk pasar di luar Jawa, sebab produk Semen Kantong yang mendominasi penjualan perseroan tetap didominasi pasar Pulau Jawa.
Mengutip laporan keuangan semester pertama tahun ini, penjualan segmen luar Jawa menyumbang 24% dari total pendapatan saat itu atau senilai Rp 1,48 triliun.
Kalah jauh dibandingkan segmen penjualan di Jawa yang sebanyak Rp 4,64 triliun, namun penjualan di segmen tersebut mengalami penurunan hingga 13% secara tahunan.
Sedangkan segmen penjualan luar Jawa tercatat hanya turun 6,3% secara tahunan, di mana pada semester pertama tahun kemarin mencatatkan nilai Rp 1,58 triliun.