Reporter: Asnil Bambani Amri | Editor: Asnil Amri
JAKARTA. Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) berupaya meningkatkan daya saing produk perikanan non-konsumsi asal Indonesia khususnya ikan hias. Salah satu cara meningkatkan daya saing ekspor itu adalah dengan meningkatkan kualitas ikan hias di Indonesia, terutama sisi ukurannya.
“Jangan mengekspor ikan hias ukuran kecil, lebih baik ikan hias kembangkan dulu sehingga akan mendapatkan nilai tambah yang tentu saja diiringi oleh kenaikan nilai ekspor,” kata Menteri Kelautan dan Perikanan, Sharif C.Sutardjo usai membuka Rinyukai Indonesia SuperKoi Show di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta, Sabtu (16/6).
Diakui Sharif, selama ini pembudidaya ikan hias di Indonesia menjual ikan berukuran kecil tanpa nilai tambah (added value) ke Singapura. Akibatnya, capaian ekspor ikan hias Indonesia tertinggal ketimbang Singapura.
KKP sendiri menargetkan ekspor ikan hias senilai US$ 20 juta tahun 2012 ini atau naik dibandingkan tahun 2011 lalu sebesar US$ 19 juta. Saat ini, Indonesia masih berada di posisi kelima, sebagai negara eksportir ikan hias.
Saat ini, sentra-sentra produksi ikan hias di Indonesia sudah tersebar di 18 wilayah, diantaranya: Pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Nusa Tenggara. “Agar bisa merajai pasar ikan dunia, maka sekarang harus ditingkatkan strategi marketing-nya,” tegas Sharif.
Untuk mendukung marketing ikan hias Indonesia, KKP berencana menerapkan program registrasi produk ikan hias, sertifikasi ikan hias serta promosi dan penguatan branding. Selain itu pada tahun ini, KKP akan menyokong para pembudidaya melalui program bantuan Pengembangan Usaha Mina Pedesaan (PUMP) yang menyisir sekitar 7.300 kelompok dengan alokasi sebesar Rp 604 miliar.
Sementara itu, Dirjen Perikanan Budidaya KKP, Slamet Subiakto mengatakan, produksi budidaya ikan hias tahun 2011 sudah mencapai 1,5 miliar ekor ikan. Capaian itu melampaui target yang telah ditetapkan sebanyak 700 juta ekor ikan hias.
Di sisi lain, capaian produksi ikan koi tercatat sebesar 450 juta ekor atau 30% dari total keseluruhan produksi budidaya ikan hias. Kini sentra terbesar koi berada di Blitar, Jogja, DKI Jakarta, Sulsel dan Sumatera. “Kami akan terus kembangkan ikan hias jenis koi dengan meningkatkan nilai tambah tentunya,” kata Slamet.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News