Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
HANOI. Indonesia mencari distributor baru produk ekspor di Hanoi, Vietnam, menjelang berlakunya Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) pada Januari 2016. Pemerintah dan pengusaha Tanah Air memanfaatkan kesempatan pameran dagang terbesar yang baru pertama kali diselenggarakan di Hanoi untuk mencari mitra dagang ini.
"Kita bawa produk Indonesia ke Vietnam untuk penuhi kebutuhan Vietnam. Jadi pameran ini supaya perusahaan Indonesia dipertemukan dengan distributor produknya di Vietnam," kata Minister Consellor KBRI Hanoi, Vietnam, Sadikin kepada wartawan usai membuka secara resmi pameran perdagangan Indonesia dan forum bisnis Indonesia - Vietnam di Hanoi, Rabu (9/12).
Sadikin menjelaskan, dari acara perkenalan produk Indonesia di Vietnam secara luas ini, diharapkan target perdagangan kedua negara US$ 10 miliar di tahun 2018 bisa tercapai.
Nilai perdagangan kedua negara pada 2014 telah mencapai US$ 5,6 miliar. Di bidang investasi, saat ini sekitar 30 perusahaan Indonesia telah beroperasi di Vietnam.
Menurut Sadikin, rencananya kegiatan ini akan dijadikan kegiatan tahunan karena Indonesia juga harus menikmati pertumbuhan ekonomi Vietnam yang tahun ini ditargetkan sebesar 6,3%.
Sementara itu Wakil Menteri Perdagangan dan Industri Vietnam Do Thang Hai dalam sambutannya mengatakan, pameran tersebut bisa menjadi kesempatan bagus untuk meningkatkan kerja sama kedua negara. Kegiatan yang juga diselenggarakan dalam rangka peringatan 60 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Vietnam itu.
Sejumlah peserta pameran menyatakan sependapat bahwa Indonesia harus lebih memperkenalkan produk ekspornya sambil melihat peluang investasi di Vietnam.
Produk Indonesia yang ditampilkan beragam mulai dari produk makanan dan minuman sampai produk otomotif dan suku cadang, mesin, minyak dan batu bara, peralatan elektronik dan rumah, konstruksi dan konsultan, farmasi dan peralatan medis serta produk kimia.
Pameran yang diikuti oleh sekitar 100 perusahaan dan usaha kecil menengah (UKM) Indonesia dan diselenggarakan di International Centre for Exhibition (ICE) itu akan berlangsung hingga 12 Desember 2015.
Dalam kegiatan itu juga dipertontonkan sejumlah tarian daerah di Indonesia yang dilakukan penari Vietnam serta peragaan busana batik, dalam upaya lebih memperkenalkan batik Indonesia di Vietnam.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News