kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia dan Singapura sepakat kembangkan vokasi industri


Kamis, 19 September 2019 / 20:31 WIB
Indonesia dan Singapura sepakat kembangkan vokasi industri
ILUSTRASI. Insentif potongan pajak super pacu industri galang vokasi dan inovasi


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Singapura akan melanjutkan kerjasama dalam bidang pengembangan pendidikan vokasi. Upaya strategis ini guna menciptakan sumber daya manusia (SDM) industri yang kompeten, terutama dalam kesiapan menghadapi era industri 4.0.

Kami ingin program yang sudah terlaksana pada tahun lalu dan tahun ini masih bisa dilanjutkan. Bahkan, jumlah pesertanya kami targetkan lebih banyak lagi, kata Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian Eko S.A. Cahyanto dalam keterangan resminya, Kamis (19/9).

Tahun ini, Kemenperin telah memfasilitasi pelatihan kepada kepala sekolah dan guru produktif Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Institute of Technical Education (ITE) Singapura. Ini sebagai tindak lanjut dari program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri di sejumlah daerah.

Baca Juga: Kemenkeu terbitkan aturan teknis insentif superdeduction tax untuk kegiatan vokasi

“Pelatihan tersebut merupakan hasil kerjasama antara Kemenperin dengan Temasek Foundation dan ITE Educational Service (ITEES) dalam rangka merevitalisasi SMK yang dilakukan Kemenperin," tuturnya. 

Dalam implementasinya, ITEES sudah melatih 74 guru produktif SMK untuk pelatihan bidang pendidikan teknik dan vokasi (TVET).

Mereka mendapatkan program peningkatan keterampilan teknis di bidang teknik mesin, teknik listrik, dan otomasi industri. Selain itu, juga digelar program Lokakarya Pelatihan Kepemimpinan (Leaders Training Workshop/LTW) untuk 25 kepala sekolah SMK.

Program tersebut bertujuan meningkatkan kemampuan profesional guru dan perangkat manajemen sekolah kejuruan untuk mengelola unit TVET di Indonesia secara profesional. 
"Ke depannya, kami ingin memanfaatkan Batam menjadi pusat pelatihan tersebut. Jadi, bisa sebagai supporting bagi industri-industri di sekitarnya, terutama yang berbasis teknologi tinggi," terangnya.

Baca Juga: Para pengusaha menyambut positif superdeduction tax untuk vokasi

Apalagi, menurut Kepala BPSDMI, di Batam memiliki kawasan yang fokus mengembangkan sektor andalan dalam penerapan industri 4.0 seperti perusahaan elektronika. “Tentunya, apabila ada fasilitas penyediaan SDM kompeten, akan menjadi daya tarik bagi para investor yang ingin masuk. Misalnya, saat ini Batam menjadi pusat pertumbuhan industri smartphone di Indonesia," imbuhnya.

Selain itu, Kemenperin akan memanfaatkan Bintan sebagai lokasi yang menjadi pusat pengembangan SDM penopang industri jasa pemeliharaan dan perbaikan (Maintenance, Repair, and Overhaul/MRO) pesawat di dalam negeri. “Mungkin nanti kami dorong ada Politeknik untuk mendukung industri MRO," ujar Eko.

Kepala BPSDMI juga menyampaikan, Kemenperin aktif mengajak para investor Singapura untuk terus menanamkan modalnya di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×