kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Fibreboard Industry (IFII) akan tambah fasilitas produksi MDF di Sumsel


Minggu, 27 Juni 2021 / 15:17 WIB
Indonesia Fibreboard Industry (IFII) akan tambah fasilitas produksi MDF di Sumsel


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Produsen kayu olahan, PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk (IFII) bersiap melakukan ekspansi bisnis. Rencananya, IFII hendak memperluas fasilitas pabrik kayu olahan atau medium density fibreboard (MDF) beserta prasarana pendukungnya di Sumatra Selatan.

Sekretaris Perusahaan Indonesia Fibreboard Industry Thomas Verdiyanto mengatakan, untuk mengeksekusi rencana tersebut, pihaknya harus mendapatkan persetujuan dari pemegang saham lewat Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS).

Jika disetujui, rencananya IFII akan memulai pembangunan fasilitas produksi MDF tambahan ini paling lambat bulan Oktober 2021. “Fasilitas ini diperkirakan akan selesai dalam jangka waktu sampai dengan 22 bulan,” imbuh dia, Jumat (25/6).

Ketika selesai, kapasitas terpasang produksi MDF yang dimiliki oleh pabrik IFII meningkat dari sebelumnya 250.000 meter kubik per tahun menjadi 450.000 meter kubik per tahun.

Baca Juga: Tahun ini, Indonesia Fibreboard Industry (IFII) targetkan penjualan tumbuh 10%

Manajemen IFII pun menyiapkan dana investasi sebesar Rp 650 miliar untuk merealisasikan rencana penambahan fasilitas pabrik MDF tersebut.

Thomas menyebut, 70% atau Rp 455 miliar dana investasi pembangunan fasilitas produksi MDF tambahan berasal dari fasilitas kredit investasi bank. Pencairan dana tersebut dilakukan secara bertahap sesuai dengan tahap pembangunan pabrik dengan jangka waktu pinjaman selama 7 tahun. Adapun 30% sisanya atau Rp 195 miliar diperoleh dari hasil kas operasi IFII.

Perluasan fasilitas pabrik kayu olahan atau MDF ini ditujukan untuk menyerap permintaan produk IFII dari negara-negara di Timur Tengah yang meningkat setiap tahun. Selama ini, IFII mengalami keterbatasan kapasitas produksi MDF karena prioritas produksinya ditujukan ke Jepang dan pasar domestik.

“Diharapkan tambahan kapasitas produksi perusahaan ini bisa menyerap permintaan MDF dari negara-negara di Timur Tengah yang lebih besar dari kemampuan produksi saat ini,” pungkas Thomas.

Sebagai informasi, IFII membukukan kenaikan penjualan bersih sebesar 1,83% (yoy) menjadi Rp 682,02 miliar pada tahun 2020. Sedangkan di saat yang sama, laba bersih tahun berjalan IFII melesat 24,16% (yoy) menjadi Rp 73,58 miliar.

Selanjutnya: Laba Indonesia Fibreboard Industry (IFII) melesat 24,16% sepanjang tahun 2020

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×