kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.960.000   9.000   0,46%
  • USD/IDR 16.300   94,00   0,58%
  • IDX 7.166   -38,30   -0,53%
  • KOMPAS100 1.044   -6,02   -0,57%
  • LQ45 802   -6,08   -0,75%
  • ISSI 232   -0,07   -0,03%
  • IDX30 416   -3,18   -0,76%
  • IDXHIDIV20 486   -4,82   -0,98%
  • IDX80 117   -0,79   -0,67%
  • IDXV30 119   -0,02   -0,02%
  • IDXQ30 134   -1,35   -1,00%

Ekspor Listrik Hijau ke Singapura Dimatangkan, Pemerintah Prioritaskan Swasta


Sabtu, 14 Juni 2025 / 16:25 WIB
Ekspor Listrik Hijau ke Singapura Dimatangkan, Pemerintah Prioritaskan Swasta
ILUSTRASI. Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia menyampaikan keterangan terkait izin tambang nikel Kepulauan Raja Ampat di Kantor Kepresidenan, Jakarta, Selasa (10/6/2025). Pemerintah Indonesia menegaskan rencana ekspor listrik hijau ke Singapura akan diprioritaskan bagi perusahaan swasta.


Reporter: Sabrina Rhamadanty | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah Indonesia menegaskan rencana ekspor listrik hijau ke Singapura akan diprioritaskan bagi perusahaan swasta. 

Hal ini disampaikan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bahlil Lahadalia usai penandatanganan nota kesepahaman (MoU) dengan pemerintah Singapura, Jumat (13/6).

Menurut Bahlil, ekspor energi baru terbarukan (EBT) tersebut tidak wajib melibatkan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN).

Baca Juga: Ekspor Listrik ke Singapura Digarap Swasta, Bahlil: PLN Bukan Prioritas

Meski demikian, keterlibatan PLN tetap dimungkinkan dengan mempertimbangkan tanggung jawab utamanya dalam negeri, khususnya pembangunan kapasitas pembangkit sebesar 69,5 GW sesuai Rencana Usaha Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) hingga 2034.

Ekspor listrik EBT ini, kata Bahlil, berpotensi mendatangkan investasi asing lebih dari US$ 10 miliar dari tiga proyek awal. Namun ia belum mengungkap daftar perusahaan swasta yang akan dilibatkan dalam konsorsium ekspor tersebut.

Sebagai tindak lanjut MoU, Kementerian ESDM akan membentuk tim kerja khusus untuk menyusun regulasi ekspor dan mengevaluasi aturan yang telah ada. 

Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Jisman P Hutajulu mengatakan tim tersebut akan menjadi dasar pelaksanaan ekspor lintas batas ini.

Baca Juga: Ekspor Listrik ke Singapura Digarap Swasta, Bahlil Bilang Begini

Sebelumnya, rencana ekspor listrik hijau ke Singapura telah dijajaki sejak 2024 di bawah koordinasi Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi. 

Saat itu, Menteri Koordinator Luhut Binsar Pandjaitan menargetkan ekspor hingga 3 GW atau senilai US$ 30 miliar.

Dalam MoU sebelumnya, lima perusahaan swasta tercatat siap menjadi pelaksana proyek ekspor, yaitu:

  1. Pacific Medco Solar Energy Pte Ltd (0,6 GW)
  2. Adaro Solar International Pte Ltd (0,4 GW)
  3. EDP Renewables APAC (0,4 GW)
  4. Vanda RE Pte Ltd (0,3 GW)
  5. Keppel Energy Pte Ltd (0,3 GW)

Baca Juga: Menilik Untung Rugi RI Ekspor Listrik Hijau ke Singapura

Pemerintah berharap langkah ini memperkuat posisi Indonesia sebagai pemasok energi bersih di kawasan Asia Tenggara, sekaligus menarik investasi strategis di sektor energi terbarukan.

Selanjutnya: Mengenal FloDeg, Alat Pendeteksi Kanker Pertama Produk Indonesia

Menarik Dibaca: Jangan Campurkan 4 Kandungan Skincare Ini dengan Sulfur, AHA Termasuk!

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×