Reporter: Muhammad Julian | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia dan Inggris sepakat memperpanjang Kerja Sama Program Indonesia-Inggris Menuju Transisi Energi Rendah Karbon Indonesia (Mentari). Perwakilan kedua negara, yakni Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif dan Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Graham Stuart, bersama-sama meluncurkan perpanjangan program tersebut pada Jumat (4/8).
“Awalnya, program Mentari dijadwalkan akan berakhir pada 2024, namun sekarang akan diperpanjang hingga tahun 2027,” ujar Arifin di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (4/8).
Sebelumnya, Mentari telah menjadi mitra utama Kementerian ESDM dalam meningkatkan perencanaan dan pengadaan energi terbarukan, baik untuk aplikasi on-grid maupun off-grid, mengedepankan kebijakan, rekomendasi dan kajian teknis.
Baca Juga: RI Mau Bangun Super Grid untuk Dorong Pengembangan EBT, Berapa investasinya?
Program Mentari dilaksanakan pada periode 2020-2024 dan merupakan tindak lanjut dari MoU antara KESDM dan the Foreign and Commonwealth Office UK yaitu di bidang Kerja Sama Pengembangan Energi Rendah Karbon atau Low Carbon Energy Development (LCEP).
Tahun lalu, misalnya, Mentari telah meluncurkan proyek percontohan alias pilot project di Sumba Tengah, Nusa Tenggara Timur (NTT). Lewat program tersebut, solar PV hybrid plant untuk menyediakan energi bersih dan terjangkau untuk 200 rumah tangga di Desa Mata Redi dan Mata Woga.
Waktu pelaksanaan Program Mentari telah dilakukan addendum penambahan 3 tahun, dari semula periode 2020-2024 menjadi 2020-2027 serta penambahan Dewan Pengarah Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) ESDM.
Baca Juga: Tutupi Rumah PM Inggris dengan Kain Hitam, Aktivis Greenpeace Ditangkap
Dalam perpanjangan program Mentari kali ini, Inggris berkomitmen £ 6,5 juta atau setara setara Rp 135 miliar untuk mempertahankan dan meningkatkan inisiatif program tersebut. Menteri Keamanan Energi dan Net Zero Inggris, Graham Stuart, mengatakan bahwa Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih Indonesia.
“Menjadi salah satu negara dengan pertumbuhan ekonomi tercepat di dunia dan potensi besar untuk mengembangkan energi terbarukan, Indonesia dapat berperan utama dalam transisi energi bersih di Asia Tenggara. Dengan bantuan keahlian dan investasi Inggris, Indonesia tengah mempercepat transisinya dari batu bara ke listrik bersih, serta bekerja keras dalam mencapai net zero pada tahun 2060 atau lebih cepat," ujar Stuart.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News