Sumber: Antara | Editor: Sanny Cicilia
LONDON. Indonesia membidik investor luar negeri dalam ajang temu bisnis minyak dan gas terbesar dunia, pameran Offshore Northern Seas 2016 di Stavanger, Norwegia. Acara ini berlangsung sejak 29 Agustus lalu hingga 1 September mendatang.
Anjungan Indonesia yang digarap Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral juga memperkenalkan e-lelang sebagai konsep baru Pemerintah Indonesia untuk menarik para investor.
"Melalui e-lelang, diharapkan, mempermudah investor mengajukan proposal eksplorasi migas di Indonesia," kata Hartyo Harkomoyo, Sekretaris Pertama Pelakasana Fungsi Ekonomi KBRI Oslo kepada Antara London, Selasa (30/8).
Investor, kata dia, cukup mengakses http://e-wkmigas.esdm.go.id, tanpa harus datang langsung ke Indonesia.
Dalam ONS 2016, Kementerian ESDM menawarkan pelelangan pada tiga blok wilayah kerja non-konvensional, yaitu Batu Ampar di Kalimantan Timur, Raja di Sumatera Selatan dan Bunga Mas di Bengkulu Selatan.
Sementara untuk wilayah kerja konvensional, ditawarkan 14 blok wilayah kerja. Tujuh di antaranya menggunakan mekanisme tender reguler, yaitu Blok South CPP, Oti, Suremana I, Manakarra Mamuju, Mandar Timur, Arguni Utara, dan Kasuari II.
Sementara tujuh lainnya menggunakan mekanisme proposal langsung yaitu Blok Batu Gajah Dua, Kasongan Sampit, Ampuh, Bukit Barat, Kaimana Barat, Onin, dan Ebuny.
Saat ini terdapat 289 titik yang memiliki izin untuk eksplorasi hulu migas dan tersebar di seluruh Indonesia. Sebagai langkah studi/ evaluasi eksplorasi ini dan sesuai dengan Permen ESDM No.35/2008, Kementerian ESDM menggandeng lima universitas di Indonesia, yaitu ITB, UGM, Unpad, UPN Jogjakarta dan Universitas Trisakti.
Offshore Northern Seas digelar sejak 1974 dan merupakan salah satu pertemuan tahunan terbesar bagi semua pemangku kepentingan dalam bisnis energi dan perminyakan seluruh dunia.
Indonesia menjadi salah satu peserta dari dari 1.392 peserta pameran yang berasal dari 39 negara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News