Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Noverius Laoli
Termasuk dari sisi keamanan baterai, pengaturan suhu penyimpanan serta sistem penanganan yang lebih cermat dan ramah lingkungan.
"Dengan pendekatan ini, IPCC optimistis kontribusi dari penanganan mobil listrik akan semakin signifikan terhadap pertumbuhan bisnis, sekaligus mendukung visi Indonesia menuju transisi energi dan industri hijau," kata Sugeng.
Sugeng memprediksi, penanganan terhadap kargo EV akan mendaki di sisa tahun ini. Dalam siklus logistik kendaraan, baik ekspor maupun impor, biasanya kondisi puncak terjadi pada kuartal keempat, seiring upaya masing-masing brand mencapai target produksi atau penjualan yang belum tercapai pada periode sebelumnya.
Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Catat Trafik Operasi Naik 8,7% di Januari 2025
"Melihat tren ekosistem EV yang semakin berkembang dan minat konsumen dalam negeri yang tinggi, harapan untuk pertumbuhan kargo masih potensial akan terjadi. Pastinya ini bisa memberikan dampak positif bagi kinerja IPCC," terang Sugeng.
Secara kinerja konsolidasi, IPCC membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp 113,84 miliar pada separuh pertama tahun ini. Laba IPCC meningkat 41,10% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan capaian semester I-2024, yang kala itu sebesar Rp 80,68 miliar.