Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk (IPCC) optimistis berhasil mencatatkan pertumbuhan pendapatan sepanjang tahun lalu. Meski belum merilis secara resmi realisasi kinerja di 2021, tapi IPCC telah memiliki dua skenario pertumbuhan kinerja.
Optimisme IPCC tercermin dari raihan per kuartal ketiga 2021 yang berhasil berbalik dari kerugian sebesar Rp 32,73 miliar pada tahun sebelumnya, menjadi mencetak keuntungan Rp 16,60 miliar. Dri sisi pendapatan, pada periode sembilan bulan IPCC mencatatkan Rp 347,77 miliar.
Realisasi pendapatan IPCC itu di atas pencapaian periode yang sama tahun 2020 dan telah hampir mendekati raihan pendapatan sebelum pandemi, yakni pada kuartal ketiga 2019 yang sebesar Rp 359,52 miliar.
Sekretaris Perusahaan IPCC Sofyan Gumelar mengungkapkan, dengan raihan per Q3-2021 tersebut, diasumsikan rata-rata pendapatan per bulan dapat mencapai sekitar Rp 38,64 miliar. Jika merujuk pada asumsi tersebut, maka perkiraan pendapatan yang bisa diraih IPCC sampai tutup tahun 2021 sekitar Rp 463,69 miliar.
Baca Juga: IPCC Membuka Peluang Kerja Sama dengan Pelabuhan Patimban
Apabila asumsi itu tercapai pada full year 2021, maka capaian tersebut lebih tinggi ketimbang realisasi di 2020 yang sebesar Rp 356,53 miliar. Dengan asumsi itu, perolehan laba IPCC diharapkan bisa tercapai di level lebih dari Rp 20 miliar.
"Namun demikian, kami juga perlu untuk melihat dan menyesuaikan dengan kondisi riil di lapangan terutama pada industri otomotif apakah terjadi peningkatan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2020 atau seperti apa. Jika proyeksi pendapatan dapat mencapai perhitungan tersebut maka sangat baik bagi pertumbuhan kinerja kami," ungkap Sofyan saat dihubungi Kontan.co.id, Jum'at (31/12/21).
Oleh sebab itu, IPCC pun memiliki skenario pertumbuhan pendapatan yang konservatif, yakni berada di kisaran 10%-12% dibandingkan realisasi tahun 2020 atau setara dengan Rp 392,18 miliar - Rp 399,32 miliar. Sofyan bilang, estimasi yang konservatif ini mempertimbangkan kondisi bongkar muat kendaraan yang terjadi di terminal IPCC.
Baca Juga: Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Sambut Positif Pengoperasian Pelabuhan Patimban
"Oleh karena itu, kami lebih baik menghitung secara konservatif. Syukur alhamdulillah jika realisasinya nanti bisa di atas nilai konservatif tersebut," sambung Sofyan.
Sebagai gambaran kinerja IPCC di penghujung 2021, secara keseluruhan jumlah kargo kendaraan yang dilayani di bulan November 2021 cenderung meningkat dibandingkan bulan sebelumnya. Tercatat, total kargo kendaraan Completely Built Up (CBU) di Lapangan Internasional pada November 2021 ditangani sebanyak 40.800 unit, naik 41,36% dari bulan Oktober 2021. Sedangkan untuk Alat Berat sebanyak 1.836 unit, naik 8,25%. Lalu, General Cargo sebanyak 11.864 M3, naik 159,96% dari bulan sebelumnya.
Sementara itu, untuk domestik secara rerata juga cenderung meningkat dimana CBU sebanyak 16.816 unit, naik 9,61% dari bulan sebelumnya. Sedangkan Alat Berat sebanyak 6.875 unit dan General Cargo sebanyak 2.378 M3, yang mana masing-masing bertumbuh 2,17% dan 59,86% dibandingkan pencapaian di bulan sebelumnya.
"Dengan adanya pemulihan ekonomi Indonesia yang diikuti dengan pemulihan di industri otomotif, komoditas, hingga ritel dimana terjadi perbaikan daya beli masyarakat turut berimbas pada peningkatan kinerja IPCC," terang Sofyan.
Proyeksi Kinerja 2022
Baca Juga: Bakal dioperasikan IPCC, bongkar muat kendaraan di Pelabuhan Belawan meningkat 35,7%