kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45901,40   8,81   0.99%
  • EMAS1.332.000 0,60%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Mengestimasikan Pendapatan 2021 Naik 10%-12%


Minggu, 02 Januari 2022 / 16:07 WIB
Indonesia Kendaraan Terminal (IPCC) Mengestimasikan Pendapatan 2021 Naik 10%-12%
ILUSTRASI. Impor kendaraan roda empat CBU asal Korea Selatan dalam layanan kapal kargo Hyundai Glovis melalui pelabuhan PT Indonesia Kendaraan Terminal Tbk, Jakarta Utara.


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Selanjutnya, untuk kinerja pada tahun 2022, IPCC masih optimistis bisa meraih capaian yang positif. Namun, ada sejumlah asumsi yang mesti terpenuhi untuk bisa menumbuhkan bisnis di tahun ini. Pertama, tren pemulihan ekonomi dan pengendalian pandemi yang berlanjut di 2022.

Kedua, pemulihan ekonomi yang diikuti dengan semakin banyaknya perusahaan yang merelokasi pabrik maupun usahanya ke Indonesia. Ketiga, meningkatnya investasi dari sejumlah perusahaan global di Indonesia. Keempat, membaiknya ekonomi global yang bisa berimbas pada meningkatnya permintaan otomotif sehingga berdampak positif bagi kinerja IPCC.

IPCC masih belum bisa memberikan prediksi pendapatan dan laba. IPCC masih melakukan perhitungan seiring adanya sejumlah penjajakan bisnis yang dilakukan. "Jadi untuk 2022, secara perhitungan belum dapat kami sampaikan karena masih melakukan analisis secara internal terhadap pengembangan potensi bisnis," ungkap Sofyan.

Dia menambahkan, IPCC akan melanjutkan visi To Be world Class Car Terminal Ecosystem yang juga diiringi penerapan AKHLAK (Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif dan Kolaboratif) sebagai core values BUMN. Untuk mencapai visi tersebut, ada tiga hal yang menjadi fokus IPCC.

Baca Juga: IPCC bakal operasikan terminal kendaraan di Pelabuhan Belawan

Pertama, driving superior performance. IPCC berupaya mencapai kinerja terbaiknya untuk meningkatkan pendapatan baik dari sisi operasional existing maupun penjajakan peluang kerjasama baru untuk meningkatkan potensi pendapatan (revenue enhancement) maupun business creation dalam satu rantai ekosistem logistik maupun di luar rantai ekosistem logistik.

Kedua, partnering in business development. IPCC mencoba menjajaki peluang kolaborasi dengan sejumlah pihak. Ketiga, strengthening corporate governance. IPCC menerapkan tata kelola yang baik dalam menjalankan bisnis perusahaan sebagai bagian dari amanah para investor pemegang saham dan tanggung jawab kepada publik maupun stakeholders di industri otomotif, pelabuhan, dan pasar modal.

"IPCC juga sedang melakukan Transformasi Proses Bisnis melalui budaya dan organisasi terutama pada pengembangan SDM sesuai dengan AKHLAK dan menciptakan organisasi yang agile dan adaptif terhadap perubahan yang ada," ujar Sofyan.

Baca Juga: Laba Emiten BUMN Melaju Kencang

Transformasi bisnis yang dimaksud dilakukan melalui penjajakan pertumbuhan anorganik lewat ekspansi vertikal dan horizontal, strategic partnership dengan sejumlah perusahaan automaker dan logistik, hingga pengelolaan manajemen risiko perusahaan.

Selanjutnya ialah Transformasi Digital dengan secara bertahap merubah pencatatan menjadi electronic services (paperless) hingga pengembangan sistem jaringan antara IPCC-automaker-shipping line-Bea Cukai. Hal ini sesuai dengan karakter utama IPCC yang sedang dikembangkan, yaitu CAR (Competitive, Agile, Reputable).

"Dari sisi keuangan, perbaikan kualitas piutang dan adanya sejumlah efisiensi yang tepat guna, juga diharapkan dapat membantu perbaikan kinerja keuangan IPCC di tahun ini dan ke depannya," tutup Sofyan.

Baca Juga: Telah serap capex Rp 23,28 miliar, berikut proyeksi bisnis IPCC

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×