Reporter: Handoyo | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - NUSA DUA. Indonesia termasuk negara yang banyak mencetak perusahaan rintisan (startup) di dunia. Semuel Abrijani Pangerapan, Direktur Jenderal Aplikasi Informatika Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengatakan, saat ini Indonesia menempati peringkat keslima dengan jumlah 5.662 startup.
Banyaknya perusahaan rintisan di Indonesia tidak lepas dari dukungan para pemangku kepantinan (stakeholder). Khusus di Kemenkominfo saja, Samuel bilang pihaknya menciptakan 50-100 startup setiap tahunnya di berbagai bidang.
Sekedar catatan, setidaknya ada empat program pengembangan startup di Kemenkominfo, mulai dari program Sekolah Beta, 1000 Startup Digital, Startup Studio, dan terakhir HUB.ID.
Baca Juga: Marak PHK Massal di Perusahaan Rintisan, Begini Tanggapan Menkominfo
Kelas Beta merupakan program yang memberikan pengetahuan dan keahlian mendasar dalam dunia startup. Kemudian dilanjutkan dengan program 1000 Startup Digital yang bertujuan mencari serta mengkurasi ide kreatif dan tim untuk membuat produk inovatif. Proses selanjutnya adalah program Startup Studio, dimana para founder startup dapat mengikuti sesi mentoring secara intensif dari para ahli.
"Dari program 1.000 startup, sekarang sudah 1.400 startup yang tergabung. Ini kan pertumbuhan," terang Samuel, Sabtu (3/9).
Baca Juga: Lewat G20 Digital Innovation Network, 5 Startup Lokal Ini Didorong Go Internasional
Selain dari dalam negeri, dorongan untuk pengembangan startup juga datang dari luar negeri seperti Digital Innovation Network (DIN) G20. Di perhelatan ini, Indonesia mengirimkan 5 startup andalan yaknia Cakap, Komunal, Nusantics, Sinbad, serta Xurya.
Semuel berharap, dengan semakin banyaknya pertemuan tersebut para startup dapat melakukan pitching kepada para calon investor, sehingga memperluas peluang networking untuk mempercepat pertumbuhan startup mereka.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News