kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.705   -30,00   -0,18%
  • IDX 8.323   4,92   0,06%
  • KOMPAS100 1.158   -1,51   -0,13%
  • LQ45 845   -2,36   -0,28%
  • ISSI 287   0,16   0,05%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 510   -1,18   -0,23%
  • IDX80 130   -0,18   -0,14%
  • IDXV30 136   0,22   0,16%
  • IDXQ30 141   -0,78   -0,55%

Indonesia Sulit Capai Target 6,5 Juta Wisman


Selasa, 03 November 2009 / 09:03 WIB
Indonesia Sulit Capai Target 6,5 Juta Wisman


Sumber: KONTAN | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, sebanyak 4,6 juta wisatawan mancanegara (wisman) datang ke Indonesia selama periode Januari hingga September 2009. Ini artinya, pemerintah masih harus bekerja keras untuk mendatangkan sekitar 1,9 juta wisman lagi agar target 6,5 juta wisman di tahun 2009 tercapai.

Kepala BPS Rusman Heriawan mengatakan, angka kunjungan wisman tersebut, naik 1,07% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebanyak 4,5 juta orang. "Kenaikan jumlah wisman ini terjadi di sebagian pintu masuk utama, dengan persentase kenaikan tertinggi terjadi di Manado sebesar 52,08%, Minangkabau 49,44%, dan Polonia 17,61%," kata Rusman, Senin (2/11).

Melihat pencapaian kunjungan wisman di kuartal III-2009 itu, Wakil Presiden Direktur PT Hotel Sahid Jaya International Tbk. Hariyadi Sukamdani mengaku pesimimistis target kunjungan 6,5 juta orang bisa tercapai.

Hariyadi bilang, pemerintah sudah kehilangan momentum untuk dapat mencapai target tersebut. Bahkan, masa liburan Natal dan Tahun Baru ia perkirakan tidak akan mampu mendongkrak kunjungan wisman sampai akhir tahun.

"Tidak mungkin ada kunjungan sampai satu juta lebih wisman melihat waktu yang tersisa. Apalagi sekarang sudah masuk November," tegas Hariyadi. Karena itulah Hariyadi berpendapat, pemerintah harus memperbaiki konsep dan memperbanyak kegiatan promosi jika ingin mematok target kunjungan wisman tujuh juta orang tahun depan. "Indonesia ini sebenarnya punya segalanya, dari pariwisata, hotel berbintang, sampai maskapai. Yang kurang, hanya promosinya saja," katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×